7 Kebiasaan Makan Sehat di Berbagai Negara
Ilustrasi kebiasaan makan yang sehat (Unsplash/Kyle Head)

Bagikan:

ACEH - Berbagai negara punya kebiasaan makan yang dipercaya sebagai kebiasaan makan sehat. Masyarakat dunia tak hanya menyesuaikan iklim dan sumber bahan makanan dalam memenuhi kebutuhan asupan gizi, tetapi juga menghitung porsi dan komposisi dari kuliner yang akan disantap.

Beberapa kebiasaan mungkin sudah menjadi hal yang diketahui secara umum. Untuk menambah pengetahuian Anda mengenai kebiasaan makan sehat, berikut ini kami sajikan beberapa kebiasaan masyarakat dunia. 

Kebisaan Makan Sehat dari Beberapa Negara

1. Makan pelan di Prancis

Jumlah porsi juga dipengaruhi oleh cara makan. Di Prancis, momen makan sangat dinikmati dan dilakukan secara perlahan. Dikutip VOI dari WebMD, kebiasaan tersebut bisa menyebabkan lebih sedikit kalori, terutama bagi pria. Artinya, Anda bisa meluangkan waktu untuk menikmati setiap suap dari makanan Anda sehingga jumlah kalori tak banyak dikonsumsi.

2. Porsi kecil di Jepang

Hidangan kecil berarti meminimalisir jumlah kalori yang dikonsumsi. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa orang yang makan porsi lebih besar cenderung kelebihan berat badan dan kurang sehat. Sup sebagai makanan pembuka dengan banyak air, membuat Anda lebih cepat kenyang dan puas dengan menu makanannya. Dalam diet tradisional Jepang, mereka tidak banyak makan daging merah. Penelitian mengutarakan bahwa kebiasaan makan ini menyehatkan.

3. Makanan berbumbu rempah di India

Makanan India sarat dengan bumbu dan rempah-rempah. Seperti kunyit, jahe, daun kari, dan kapulaga. Bahan-bahan rempah tersebut tinggi kandungan antioksidan dan hal baik untuk kesehatan Anda. Makanan berempah juga memberikan sedikit rasa hangat dalam tubuh meski makan dalam porsi sedikit.

4. Makanan segar di Mediterania

Anda tentu mengenal jenis diet Mediterania, yang mana menu berasal dari real food atau bahan-bahan segar sesuai musim. Ini merupakan diet tradisional Yunani yang terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Menunya antara lain buah-buahan dan sayuran segar, lebih banyak keju daripada susu, dan lebih banyak ikan daripada daging. Mereka juga menambahkan dressing rendah lemah seperti minyak zaitun.

5. Makanan difermentasi di Norwegia

Fermentasi merupakan salah satu cara dalam pengawetan makanan. Selain juga variasi dalam mengolah sumber daya alam yang bisa dikonsumsi. Makanan yang difermentasi juga menghasilkan probiotik baik yang mempengaruhi pencernaan hingga suasana hati. Di Norwegia, mereka memfermentasi ikan trout hingga satu tahun dan menyajikannya mentah. Beberapa negara lain juga mengolah makanan dengan fermentasi, seperti buah, sayur, susu, dan daging.

6. Mencampur makanan di Korea

Di restoran Korea, menyajikan acar sayuran, sup, pangsit, kubis, kimchi, daging, telur, ikan, dan babi. Semua sajian tersebut dalam sekali makan. Makanan dengan berbagai variasi dapat menambah minat selain juga memberikan lebih banyak nutrisi. Tetapi perlu menghitung porsi, agar makan tak terlalu banyak.

7. Makan dengan roti gandum di Swedia

Tidak semua roti bisa dianggap sama, mengandung karbihidrat sederhana. Di Swedia, roti gandum utuh cenderung tidak meningkatkan kadar gula darah dibanding roti putih lainnya. Dan roti yang dibuat dari biji gandum utuh mengandung lebih banyak serat yang membantu kerja pencernaan.

Artikel ini telah tayang dengan judul Kebiasaan Makan Sehat dari 8 Negara di Seluruh Dunia.

Selain kebiasaan makan sehat, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.