ACEH - Air susu ibu (ASI) merupakan asupan gizi terbaik untuk bayi baru lahir hingga bayi berusia 6 bulan. American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa susu sapi tidak boleh menggantikan ASI atau susu formula. Namun, mengapa susu sapi tidak boleh untuk bayi?
Formulasi susu sapi berbeda dengan ASI. Dikutip VOI dari Live Science, dokter Jae Kim mengatakan bahwa itu berarti susu sapi tak boleh diminum oleh bayi. Di dalam susu sapi terkandung protein yang sulit dicerna oleh bayi.
BACA JUGA:
Penyebab Susu Sapi Tidak Boleh untuk Bayi
Susu sapi bahkan tidak cukup mengandung vitamin dan mineral penting untuk membantu bayi berkembang. Menurut penjelasan Direktur Divisi Neonatologi di Rumah Sakit Anak Cincinnatii, produsen susu formula yang menggunakan susu sapi sebagai bahan utamanya, umumnya menghilangkan dan mengubah protein sehingga formulanya bisa bermanfaat menyokong pertumbuhan bayi.
Bayi baru lahir hingga bayi berusia 6 bulan punya sistem pencernaan, ginjal, dan sistem kekebalan tubuh yang belum kuat untuk menoleransi protein yang terdapat pada susu sapi. Bayi yang baru lahir hingga bayi berusia 6 bulan masih dalam masa perkembangan menuju sempurna mengemban fungsinya sehingga orang tua wajib menghindari pemberian susu sapi kepada bayi kecilnya sebelum sistem pencernaannya benar-benar kuat.
Dalam susu sapi, mengandung konsentrasi protein tinggi dan mineral. Menurut anjuran American Academy of Pediatrics, susu sapi perlu dihindari sebab bisa dapat membuat ginjal bayi yang baru lahir stres dan menyebabkan diare serta demam.
“Itu sebabnya kami menganjurkan untuk menghindari susu sapi untuk tahun pertama kehidupan,” tutur Kim.
Sementara sebagian bayi di atas 6 bulan, mungkin lebih bisa menerima protein asing yang pada beberapa bayi, jika tak cocok bisa menyebabkan peradangan melalui sistem alergi. Respons alergi dapat menyebabkan peradangan pada usus bayi atau pendarahan mikroskopis di lapisan usus mereka, terang Kim.
Karena susu sapi tak bisa memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi, ini juga rawan menyebabkan anemia. Artinya, secara keseluruhan, susu sapi dapat menyebabkan bayi menjadi tak sehat.
Susu Sapi untuk Bayi pada Usia Tertentu
Kim menjelaskan lebih lanjut, risiko akan lebih rendah dialami seiring bertambahnya usia. Pada usia setelah 6 bulan, bayi memasuki usia MPASI. Nah, karena susu bukan satu-satunya sumber nutrisi, mungkin bayi akan mendapatkan nutrisi cukup dari sumber makanan lain. Pada usia ini, meski bayi memiliki usus, ginjal, dan sistem kekebalan yang lebih matang, perlu dipertimbangkan lagi apabila memberi susu sapi.
Ketika harus memberikan susu sapi untuk makanan tambahan pada bayi usia di atas 1 tahun, pakai sistem perkenalan dan perhatikan tanda serta gejala reaksi alergi. Perlahan berikan sedikit demi sedikit, hindari memberikan langsung banyak karena akan mengejutkan sistem pencernaan bayi. Gejala yang perlu Anda amati, secara bertahap apakah bayi mengalami gumoh atau lebih sering diare.
Efek paling buruk jika mengalami intoleran pada susu sapi, ketika menemukan darah pada tinja. Ini menandai terjadinya peradangan di usus besar. Gejala ini biasanya diiringi raut wajah membengkak, lebih pucat, dan badan lemas. Jika mengalaminya, hentikan segera memberikan susu sapi dan konsultasikan pada dokter anak.
Artikel ini telah tayang dengan judul Wajib Tahu, Ini Alasan Kenapa Susu Sapi Tak Boleh untuk Bayi.
Selain susu sapi tidak boleh untuk bayi, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.