Tips Terhindar dari Cyber Love Toxic yang Berbahaya
Ilustrasi (Tonktiti/iStockphoto)

Bagikan:

ACEH - Kencan di media sosial atau cyber love marak terjadi belakangan ini. Teknologi telah memungkinkan orang untuk menemukan sosok yang menggetarkan hati meski belum pernah bertemu. Sayangnya, tak semua cyber love memberikan kebahagiaan. Kadang ini hanya cinta semu yang berujung air mata. Sebagai bagian dari dunia yang serbamodern, tips terhindar dari cyber love toxic menjadi hal yang perlu diketahui agar tak terjebak asmara fana. 

Lebih pahit lagi, kadang cyber love menjadi alat yang digunakan untuk melancarkan penipuan. Uang mengalir ke rekening asing, cinta palsu sebabkan pening. Berikut ini beberapa tips dari VOI yang bisa Anda gunakan untuk lebih waspada.

Tips Terhindar dari Cyber Love yang Membahayakan

Kenali Pasangan Lebih Dalam

Sebelum memulai percakapan dengan orang yang baru dikenal di media sosial, Anda perlu memperhatikan identitas lawan komunikasi. Anda harus mengetahui secara jelas identitas orang tersebut.

Selain itu, Anda bisa bertanya kepada teman Anda, siapa tahu ada yang mengenal orang tersebut. Saran dari teman sangat berharga dan mungkin bisa membantu. Hal tersebut dilakukan supaya Anda tidak terjerumus dalam penipuan melalui media sosial.

Jangan Mudah dan Terlalu Menaruh Perasaan

Menaruh perasaan boleh, tetapi Anda tidak boleh sepenuhnya menaruh perasaan kepada orang yang baru dikenal melalui sosial media. Hal ini karena conversation dalam sosial media juga tidak sepenuhnya dapat mencerminkan sikap seseorang dalam kehidupan nyata.

Bisa saja antara pasangan atau Anda memiliki kepribadian yang berbeda antara kehidupan nyata dan sosial media. Maka, Anda harus berhati-hati dalam membina hubungan melalui media sosial yang masih “abu-abu".

Bersikap Sewajarnya

Keunggulan cyber love adalah Anda bisa mudah menemukan seseorang yang sepertinya cocok dan bisa dijadikan pasangan melalui internet. Tentu Anda juga harus bersikap sewajarnya kepada pasangan gawai. Terutama yang belum bertemu di kehidupan nyata dan belum dekat sepenuhnya.

Maka dari itu Anda bisa berperilaku sewajarnya selayaknya teman dan harus membatasi diri dengan teman gawai supaya tidak keluar batas dalam obrolan dan berperilaku di sosial media.