ACEH - Salah satu hal yang lekat dengan masyarakat Indonesia adalah makanan dan minuman manis. Banyak orang yang menyukai martabak manis, roti bakar, minum boba, thai tea, dan semacamnya. Padahal, kebiasaan mengonsumsi kuliner manis berdampak pada kesehatan. Dengan kata lain, ada dampak pengurangan konsumsi gula, yaitu baik untuk kesehatan.
Beberapa risiko gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat terlalu sering atau banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis adalah kerusakan fungsi hati, obesitas, diabetes, penyakit jantung, gangguan metabolik, dan komplikasi penyakit.
Jika Ada Dampak Pengurangan Konsumsi Gula, Haruskah Kita Menyetopnya?
Gula tak hanya berisiko memicu penyakit. Perlu Anda ketahui bahwa gula bisa didapatkan dari dua sumber, yaitu gula yang ditambahkan ke makanan (seperti gula pasir atau gula aren) atau memang dari sumber makanan alami, misalnya nasi dan buah-buahan.
Pada dasarnya, gula tetaplah dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi. Namun, takarannya harus dibatasi! Konsumsi gula tambahan harian maksimal adalah 50 gram atau setara dengan 5--9 sendok teh.
Saat Anda terbiasa mengurangi konsumsi gula, ada beberapa hal positif yang akan dirasakan tubuh. Pertama adalah turunnya berat badan.
Beberapa Hal Positif dari Pembatasan Konsumsi Gula
Berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan oleh tim VOI, ada beberapa dampak positif dari pengurangan konsumsi gula. Saat Anda makan makanan yang sama tapi tanpa tambahan gula seperti biasa, total asupan kalori otomatis berkurang dan ini bisa membantu penurunan berat badan.
Dengan mengurangi konsumsi gula, Anda pun akan mengurangi risiko diabetes. Memangkas gula tambahan sehari-hari akan membantu menjaga kadar glukosa darah dalam parameter yang sehat.
Gula berkontribusi pada kalori berlebih, kenaikan berat badan, kadar glukosa darah tinggi, dan bisa menyebabkan resistensi insulin. Maka, secara perlahan kurangilah konsumsi gula demi pencegahan diabetes.
Tahukah Anda dengan mengurangi gula akan menghamat proses penuaan kulit? Segala perawatan anti-penuaan akan makin optimal saat Anda pun mengurangi gula tambahan.
Saat Anda terlalu banyak mengonsumsi gula, ini bisa dikaitkan dengan percepatan proses penuaan kulit. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan asupan gula dapat memperlambat efek penuaan kulit hingga 25 persen.
Dampak lain pada tubuh saat Anda tak banyak mengonsumsi gula adalah tidak mudah sakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, berkurangnya nafsu makan berlebihan, tubuh lebih berenergi, dan menurunnya risiko depresi.