Beberapa Pertanyaan Anak kepada Orang Tua yang Perlu Diketahui
Ilustrasi pertanyaan anak yang sulit dijawab (iStockphoto)

Bagikan:

ACEH - Anak-anak memiliki kebiasaan bertanya kepada orang tuanya karena rasa penasaran atau keingintahuan yang tinggi. Tak jarang pertanyaan tersebut membuat orang tua terdiam karena bingung untuk menjawabnya. Ada beberapa pertanyaan umum anak kepada orang tua yang perlu diketahui agar tidak kaget dan memberikan jawaban yang tidak tepat.

Pertanyaan dari anak termasuk tanda dari kecerdasan si buah hati. Anda tak perlu memotong pertanyaan tersebut, apalagi memberikan jawaban instans yang tidak baik. Pertanyaan dari anak malah bisa dimanfaatkan untuk mengasah kecerdasan dan merangsang kreativitas anak. Namun, jawaban orang tua juga harus tepat dan diberikan secara bijaksana.

Beberapa Pertanyaan Anak kepada Orang Tua

“Mengapa dinosaurus sudah tidak ada?”

Jika Anda termasuk orang tua yang cerdas, mungkin tak perlu waktu lama bagi Anda untuk menjawabnya. Menurut Matthew T. Carrano, kurator Dinosauria di The Smithsonian’s National Museum of Natural History di Washington, dinosaurus membuat imajinasi anak-anak berkembang, seperti dikutip VOI dari Parents.

“Dinosaurus sering kali bisa menghubungkan anak-anak dengan konsep ilmiah yang lebih luas,” kata Carrano.

Menurutnya, gunakan kesempatan ini untuk berbicara tentang lingkungan atau evolusi. Anda bisa menjelaskan, fosil dinosaurus menunjukkan bahwa mereka adalah nenek moyang ayam dan unggas lainnya. Lalu, mengapa dinosaurus tidak ada saat ini? Karena sekitar 65 juta tahun yang lalu sebuah steroid besar bertabrakan dengan Bumi dan menyebabkan Dinosaurus tidak bisa beradaptasi akhirnya mati. 

“Mengapa manusia harus berpakian?”

Pertanyaan ini sering diajukan oleh anak-anak saat ia tidak mau menyudahi kegiatan bermain air atau mandi untuk memakai baju. Jika buah hati mengajukan pertanyaan tersebut, beri tahu bahwa manusia perlu menutupi beberapa anggota tubuh yang bersifat pribadi. Ini mengapa orang memakai baju renang ketika di kolam renang dan menutup pintu ketika buang air kecil.

Terapis keluarga, Hal Runkel, menyarankan untuk memanfaatkan pertanyaan tersebut untuk menjelaskan tentang batasan aman bagian tubuh mana yang terlarang bagi orang luar. Ini juga bisa jadi kesempatan bagus untuk mencontohkan sikap menjaga dan pemahaman normal mengenai tubuh.

“Mengapa orang sakit?”

Anda bisa memberikan jawaban dari pertanyaan tersebut dengan penjelasan sederhana tetapi logis. Misalnya, dengan memberi tahu anak, sakit biasanya karena kuman, bakteri, dan virus. Makhluk kecil tak tertangkap mata manusia ini menemukan jalan untuk masuk ke tubuh. Seringkali membuat sakit karena tubuh tidak dapat melawannya, makanya sakit.

Menurut penasihat parenting, Darshak Sanghavi, MD., orang tua bisa menjelaskan bahwa penyakit yang paling serius biasanya tidak terjadi sampai usia tua. Penyakit yang diderita anak-anak biasanya dapat dengan mudah diobati. Seperti dengan makan makanan sehat, minum obat, dan membiasakan cuci tangan untuk menangkal kuman.

“Mengapa tidak boleh tidur terlalu malam?”

Membatasi screentime pada anak, tak elak mungkin menerima berbagai pertanyaan yang perlu mendapatkan jawaban masuk akal. Seperti halnya ketika buah hati bertanya, "Kenapa aku tidak boleh tidur terlalu malam seperti ayah/ibu?"

Anda perlu beri jawaban berdasarkan mekanisme tubuh bahwa tubuh perlu istirahat setelah sehari bermain. Otak juga membutuhkan istirahat lebih awal sehingga esok hari bisa bangun lebih pagi. Terkait alasan ayah/ibu tidur malam, Anda bisa memberikan penjelasan yang logis dan bisa diterima anak secara bijaksana.

“Mengapa ada banyak bahasa di dunia?”

Tak perlu bingung jika buah hati mengajukan pertanyaan tersebut. Anda bisa memberi tahu bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, manusia tinggal di seluruh bagian Bumi dan hidup berkelompok. Makanya mereka menemukan kata-kata mereka sendiri untuk menggambarkan kehidupannya. Bahasa juga berkembang dari waktu ke waktu, seperti bahasa Inggris yang diucapkan sejak 500 tahun lalu.

Jika anak mengeluh karena sulit memahami bahasa lain, damping dan bantu anak-anak untuk memahaminya.

Barusan adalah sedikit dari berbagai pertanyaan yang bisa diajukan oleh anak-anak kepada orang tua. Anda sebagai orang tua dituntut sigap dan bijaksana dalam menyikapinya.