ACEH – Pasal penghinaan presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali menghebohkan masyarakat. Terkait hal tersebut, Mahfud MD membagikan sedikit kenangannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum dipilih menjadi Menko Polhukam.
Mahfud bertanya kepada Jokowi mengenai sikapnya terhadap polemik pasal penghinaan presiden yang ramai dibicarakan. Alih-alih menjawabnya dengan penjelasan panjang, Jokowi malah berikan jawaban yang singkat dan jelas.
BACA JUGA:
"Terserah legislatif, mana yg bermanfaat bg negara. Kalau bg sy pribadi, masuk atau tak masuk sama sj, toh sy sering dihina tp tak pernah memperkarakan," tulis Mahfud mengenang jawaban Jokowi, dikutip dari akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, Rabu, 9 Juni.
Presiden Jokowi Ingin yang Terbaik bagi Negara
Mahfud menilai, dalam sudut pandang orang nomor satu di Indonesia, masuk tidaknya pasal penghinaan tersebut hanya tergantung kepada pihak legislatif. Bila muaranya adalah baik bagi negara maka silakan. Dengan kata lain, jika muaranya tidak baik, tidak perlu.
"Jd menurut Pak Jokowi sbg Presiden ‘mau memasukkan atau tdk pasal penghinaan kpd Presiden ke KUHP putusannys terserah pembahasan di legislatif; pokoknya apa yg baik bg negara’, tp bg Pak Jokowi sbg pribadi masuk atau tdk sama sj, sering dihina jg tak pernah mengadu/memperkarakan," terang Mahfud.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Pengakuan Jokowi ke Mahfud MD Soal Pasal Penghinaan Presiden: Saya Sering Dihina Tapi Tidak Memperkarakan. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!