Vaksinasi Gotong Royong Akan Dimulai Minggu Depan, Siapa yang Bayar?
Rosan P. Roeslani, Ketua Kadin (Antara)

Bagikan:

ACEH - Rosan P. Roeslani, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menjelaskan bahwa vaksinasi gotong royong akan dimulai pada pekan depan. Hal ini diharapkan jadi upaya bersama untuk mengendalikan pandemi COVID-19.

"Vaksinasi gotong royong akan mulai berjalan minggu depan dan tentu harapannya vaksinasi ini jadi salah satu faktor yang menentukan dalam menangani faktor kesehatan dan perekonomian kita ke depan," jelas Rosan, Jumat, 7 Mei, dikutip dari Antara.

Menurutnya, saat ini Indonesia punya momentum yang semakin lama semakin baik, tidak hanya dari sisi perekonomian, tetapi juga kesehatan.

Ia mengatakan, hal itu ditunjukkan dengan membaiknya tren pertumbuhan ekonomi meski masih dalam kondisi kontraksi.

Dari sisi kesehatan, program vaksinasi berjalan dengan baik, ditambah pula dengan program vaksin mandiri yang akan segera dilakukan.

"Mungkin di akhir Maret kemarin mulai mengalami perlambatan karena ketersediaan vaksin yang terbatas. Tapi sekarang sudah masuk kembali, baik itu Sinovac, AstraZeneca, bahkan Sinopharm. Untuk vaksin gotong royong (Sinopharm) juga sudah masuk," terangnya.

Rosan juga mengingatkan untuk terus menjaga momentum yang ada dengan tetap melakukan adaptasi, kreasi dan inovasi.

"Penanganan COVID-19 kalau kita lihat ranking dari beberapa negara, kita dianggap negara yang menangani COVID-19 dengan baik. Tentu kita harap ini bisa terus berkelanjutan. Tapi protokol kesehatan juga harus dijalankan dengan baik," tandas Rosan.

Sebelumnya, 30 April 2021, sebanyak 482.400 vaksin dalam bentuk jadi (vial) dari Sinopharm telah datang di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Sinopharm merupakan salah satu merek vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong. Pemerintah menyatakan vaksinasi Gotong Royong diprioritaskan berdasarkan zonasi prioritas untuk menekan penyebaran COVID-19, kemudian berdasarkan perusahaan-perusahaan yang telah mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan sektor industri padat karya.

"Dan juga tadi arahan Bapak Presiden, pekerja yang memiliki Kitas ataupun Kitap itu juga bisa menggunakan mekanisme vaksin gotong royong," kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Perkiraan Harga Vaksin Gotong Royong

Pengadaan vaksin gotong royong dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) melalui anggota holding, PT Kimia Farma Tbk. Nantinya pengusaha melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membeli vaksin dari Bio Farma.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan bahwa perkiraan harga vaksin yang akan dijual kepada pengusaha sekitar Rp500 ribu/dosis. Namun, angka tersebut belum final.

"Estimasi memang sudah pernah disampaikan kisaran Rp500 ribu per dosis, itu sudah termasuk pelayanan. Jadi kalau 2 dosis sekitar Rp1 juta," kata dia, Kamis, 6 Mei.

Harga finalnya masih dihitung. Pihaknya mendapat pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sehingga prosesnya transparan.

Setelah itu, harga vaksin akan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami ini masih menunggu karena masih berproses, mudah-mudahan harga ini nanti bisa kami finalkan sebelum pelaksanaan. Harga ini juga tetap nanti akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk ditetapkan," jelasnya.

Akan tetapi, peserta yang akan divaksinasi dalam program vaksin gotong royong tidak perlu khawatir sebab seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan pemberi kerja.

Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Ketua Kadin Rosan Roeslani Sebut Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Pekan Depan, Harganya Rp500 Ribu? Waktunya Merevolusi Pemberitaan!