ACEH - Ada beberapa gejala diabetes melitus tipe 1 (DM1) pada anak yang bisa dikenali sejak dini. Pengenalan terhadap gejala ini bisa membuat orang tua melakukan tindakan pencegahan yang tepat dan bijak. Pertumbuhan anak juga bisa dioptimalkan.
"Poliuria (sering buar air kecil), polidipsi (sering merasa haus), polifagia (banyak makan), berat badan menurun, dan merasa lemas," terang dokter spesialis anak dari Universitas Padjajaran, Faisal Al Bukkar, dikutip VOI dari ANTARA.
BACA JUGA:
Diabetes Melitus Tipe 1
Dia menjelaskan, diabetes melitus tipe 1 merupakan kondisi serius ketika kadar glukosa darah meningkat terlalu tinggi karena tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin. Ini disebabkan oleh reaksi autoimun, yaitu sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.
Akibatnya, tubuh hanya memproduksi insulin dalam jumlah sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Penyebab lain dari DM1 adalah kondisi genetik dan lingkungan.
Diabetes tipe ini tidak memandang usia, umumnya dialami oleh anak-anak atau dewasa muda. Berdasarkan catatan International Diabetes Federation (IDF) Atlas 10th Edition 2021, terdapat 1.211.900 anak-anak dan remaja di bawah umur 20 tahun diperkirakan menderita diabetes tipe 1 secara global.
Diperkirakan, sekitar 108.200 anak dan remaja di bawah 15 tahun terdiagnosis setiap tahun. Jumlah tersebut meningkat menjadi 149.500 jika rentang usianya mencapai di bawah 20 tahun.
Sementara, di Indonesia pada tahun 2021, IDF menjelaskan bahwa prevalensi anak-anak dan remaja rentang usia 0--19 tahun dengan DM1 tercatat mencapai 8.580 anak, di mana angka tersebut naik dari 8.483 anak pada tahun 2019.
Faisal menjelaskan, jika gejala-gejala tersebut dialami oleh anak, orang tua harus langsung membawanya ke dokter dan meminta dilakukan tes glukosa darah.
"Tujuan pengobatan dan tata laksana DM1 adalah untuk mencegah anak bebas dari gejala penyakit, terhindar dari komplikasi, mendukung dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta membantu dalam mengontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan hipoglikemia atau gula darah rendah," terang Faisal.
Selain rutin melakukan kontrol gula darah, orang tua berperan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak guna mendukung tumbuh kembangnya.
"Anak perlu mendapatkan nutrisi sehingga mendapatkan gizi yang seimbang. Susunan beragam makanan sehari-hari yang dikonsumsi, mengandung zat gizi lengkap dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan kesehatan dan berat badan ideal," lanjut Christin Santun Sriati Lumbantobing.
Diet Seimbang
Untuk memenuhi gizi yang seimbang dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan DM1, Christin menjelaskan bahwa perlu menerapkan diet seimbang.
"Gizi seimbang dapat terpenuhi ketika kita melakukan diet yang seimbang juga. Mulai dari 50-55 persen karbohidrat, 10-15 persen protein, 30-35 persen minyak atau lemak, dan 4-5 porsi serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran," jelas Christin.
Co-Founder mGanik Group, Jessica Rukmanto, mengatakan bahwa orang tua perlu mendukung dan membantu anak-anak dalam mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat. Ini bertujuan untuk membantu mereka dalam menjalani pemulihan kesehatan serta tumbuh kembang.
"Kami memahami bagaimana peran serta dari orang tua untuk membantu tumbuh kembang anak dengan DM1, dalam memastikan kadar glukosa darah tetap terkontrol serta memenuhi gizi seimbangnya. Dukungan dari orang tua menjadi semangat tersendiri untuk anak-anak dapat tumbuh kembang secara optimal," kata Jessica.
Artikel ini telah tayang dengan judul 5 Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak dan Cara Menanganinya.
Selain gejala diabetes melitus tipe 1, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.