ACEH - Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronik degeneratif yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi. Penyakit ini bisa menjadi pemicu penyakit yang lain, termasuk pada mata. Kita perlu tahu apa saja penyakit mata akibat diabetes agar bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat.
Jenis Penyakit Mata Akibat Diabetes Militus
Pertama adalah retinopati diabetika (RD). Pada tahap, penyakit ini awal bersifat asimptomatik dan sering kali baru menunjukkan gejala saat sudah pada level advanced. Pemberian terapi yang efektif pada tahap ini bisa dikatakan sudah terlambat.
BACA JUGA:
Kemudian, ada diabetik macular edema (DME). Ini merupakan penyakit berupa penebalan atau edema yang berisi cairan dan konstituen plasma pada lapisan outer plexiform retina.
Sementara, ada pula penyakit mata yang berhubungan dengan penambahan usia, yaitu age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula. Ini merupakan penyakit mata progresif yang bisa menyebabkan hilangnya penglihatan dengan cepat dan menjadi salah satu penyebab kebutaan terbesar secara global.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N. Rosalin, meminta masyarakat waspada terhadap penyakit mata terkait diabetes dan pertambahan usia sehingga bisa didetaksi sejak dini dan ditangani secara tepat.
"Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2020, diabetes melitus menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung dan gagal ginjal di Indonesia. Prevalensi diabetes melitus dalam persentase menurut jenis kelamin pada tahun 2013-2018 menunjukkan angka perempuan lebih rentan terkena penyakit ini," terang Lenny dikutip VOI dari ANTARA.
Menurut Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jakarta sekaligus Head of Retina Service JEC Eye Hospital and Clinics, Elvioza, mengatakan bahwa salah satu penyebab kebutaan berasal dari penyakit mata karena diabetes dan pertambahan usia.
"Diabetes merupakan epidemi berkembang di seluruh dunia yang mempengaruhi populasi usia kerja. Pasien dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami beberapa komorbid dan kondisi kronis. Sementara itu, kehilangan penglihatan merupakan komplikasi yang paling ditakuti dari diabetes," ujar dr. Elvioza.
Pendeteksian Penyakit Mata
Deteksi awal merupakan kunci dari manajemen pencegahan dan penanganan RD dan DME. Keduanya membutuhkan deteksi sedini mungkin dan kontrol glikemik yang optimal untuk memperlambat perkembangan penyakit.
Pada tahap awal, RD pada umumnya tidak memiliki gejala dan pada tahap lanjutan RD pada DME akan terjadi pengaburan hingga kehilangan penglihatan.
"Pasien RD dan DME memiliki profil komorbiditas yang kompleks dan membutuhkan manajemen jangka panjang. Sementara itu, AMD yang menyerang pasien diabetes di atas 60 tahun bersifat degeneratif dan dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Terapi yang tepat dan penanganan sedini mungkin dapat mencegah kehilangan penglihatan permanen," kata dia.