ACEH - Beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menjelaskan bahwa kerja sama antarumat beragama di Indonesia dengan menciptakan toleransi dan moderasi beragama bisa membangun kehidupan berbangsa yang positif dan damai.
“Nation building (pembangunan bangsa) ini tidak hanya dilakukan oleh komunitas Islam, tetapi dilakukan komunitas agama lain di Indonesia. Hal inilah yang membentuk kehidupan positif dan penuh dengan toleransi di Indonesia, yang bisa kita nikmati bersama sampai saat ini,” terang Mahfud MD dalam keterangan tertulis, dikutip VOI pada Jumat 10 Juni.
Kerja Sama Antarumat Beragama terhadap Kesatuan Bangsa
Menurut Mahfud MD, pembudayaan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama yang dilaksanakan berkat kerja sama antarumat beragama di Tanah Air jadi elemen penting dalam merekatkan serta menjaga kesatuan bangsa.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam pidato kunci acara "The 7th Interfaith Dialogue: Religion in Colonization and Decolonization: Indonesian-Dutch Confrontation, Confirmation, Transformation" yang digelar di Den Haag, Belanda, Kamis 9 Juni.
Mahfud menerangkan, setelah Indonesia merdeka, berbagai organisasi Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan komunitas agama lain mendirikan berbagai institusi pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga universitas.
Bahkan, tambah dia, organisasi-organisasi tersebut memberikan beasiswa dan mendirikan ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia sehingga mampu mendukung pembangunan bangsa.
BACA JUGA:
Selain itu, Mahfud menilai peran organisasi-organisasi keagamaan tersebut dibutuhkan oleh segenap bangsa Indonesia dalam mencegah perkembangan ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, menurut dia, agama dan kehidupan antarumat beragama di Indonesia bernilai strategis dalam membangun inklusivitas, toleransi, dan moderasi sebagai nilai-nilai bersama dalam kehidupan berbangsa.
“Perkembangan dan perlindungan atas nilai toleransi dan moderasi merupakan aspek krusial dalam melindungi keberagaman Indonesia,” ujar dia.
Peran Para Tokoh Agama
Pada kesempatan yang sama, Mahfud menyampaikan peran besar dari para tokoh agama yang tidak hanya muncul pada masa sekarang ini, tetapi juga pada masa memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Bahkan, KH Hasyim Asy’ari melahirkan Resolusi Jihad, di mana resolusi itu mewajibkan seluruh organisasi Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujar alumnus Pondok Pesantren Al Mardhiyah, Pamekasan, Jawa Timur ini.
Mahfud MD yang didampingi Deputi Bidang Koordinasi Luar Negeri Kemenko Polhukam Rina Soemarno dan jajaran Kemenko Polhukam lainnya akan melakukan serangkaian kegiatan lain di Den Haag dan Amsterdam, Belanda, sebelum menyampaikan pidato pada Sesi Ke-50 Sidang Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, Senin (13/6).