Banjir di Aceh Utara Rendam Enam Kecamatan
Banjir di salah satu kecamatan di Aceh akibat hujan lebat/ Foto: Antara

Bagikan:

ACEH - Enam kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, terendam banjir luapan sungai menyusul hujan lebat dan angin kencang. Banjir tak menimbulkan korban jiwa.

“Air belum surut. Pengungsi masih dalam pendataan, dan tidak ada laporan korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBA melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Minggu, 27 Februari, dikutip VOI dari Antara.

Curah Hujan Tinggi, Banjir Luapan Terjadi

Ilyas menjelaskan, banjir terjadi pada Minggu 27 Februari sekitar pukul 16.30 WIB. Banjir luapan sungai dipicu hujan yang terjadi dengan intensitas tinggi di wilayah Aceh Utara dan Bener Meriah sejak Sabtu, 26 Februari malam.

Akibat hal tersebut, kata dia, debit air Krueng (Sungai) Kereuto dan Krueng Pirak meluap hingga merendam badan jalan dan mengalir ke pemukiman penduduk daerah aliran sungai tersebut.

“Enam kecamatan yang terendam meliputi Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Cot Girek, Tanah Luas dan Langkahan," kata Ilyas.

Ilyas menambahkan, terdapat sembilan gampong (desa) yang terendam banjir di Kecamatan Pirak Timu, kemudian 13 gampong di Matangkuli, dua gampong di Lhoksukon, satu gampong di Tanah Luas, satu gampong di Langkahan, dan Cot Girek sedang pendataan.

Waspada Banjir 

Data Pusdatin BPBA menunjukkan bahwa di Kecamatan Matangkuli ketinggian air mulai 10 hingga 50 centimeter. Data sementara warga yang terdampak sebanyak 2.669 jiwa dalam 743 kepala keluarga (KK).

“Sementara korban terdampak di kecamatan lainnya masih dalam pendataan,” kata Ilyas.

BPBD Aceh Utara terus melakukan pemantauan di lokasi kejadian banjir serta pendataan terhadap para korban yang terdampak.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi debit air yang terus bertambah.