Dunia Menyoroti Subvarian "Omicron Siluman", Ternyata Telah Ditemukan di Indonesia
Ilustrasi COVID-19 (PIXBAY)

Bagikan:

ACEH - Kemunculan subvarian omicron dengan nama BA.2 menyita perhatian dunia. Subvarian ini dijuluki sebagai "omicron siluman". Tak disangka, kasus omicron siluman ternyata sudah ada di Indonesia. 

"Sekarang kalau pertanyaannya sudah ada belum BA.2 di Indonesia? Sudah ada. Kita sudah deteksi mungkin sekitar 10 (kasus)," terang Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis, 27 Januari malam, dikutip VOI.

Alasan Disebut Omicron Siluman

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, subvarian omicron BA.2 disebut omicron siluman karena memiliki sifat genetik yang membuat tes PCR SGTF sulit melakukan identifikasi bahwa ini meruakan salah satu jenis varian omicron.

Meski demikian, Nadia mengungkapkan bahwa subvarian omicron masih bisa dideteksi dengan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

"Sampai saat ini kita tetap bisa pakai WGS untuk memastikan subvarian ini," terang Nadia.

Sementara, Jubir Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa subvarian omicron BA.2 sedang menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang bisa menyebabkan perbedaan hasil PCR.

Pada subvarian omicron lain, jelas Wiku, adanya mutasi hilangnya susunan tertentu pada gen S bisa memunculkan deteksi gen yang lain. Namun, gen S tidak terdeteksi atau S Gene Target Failure (SGTF) pada tes PCR.

"Pada Omicron BA.2, susunan ini tidak hilang, sehingga PCR tidak memunculkan hasil SGTF atau hasilnya sama dengan varian lain yang bukan omicron. Padahal, BA.2 merupakan salah satu jenis omicron," jelas Wiku.

Penelitian Subvarian Omicron

Pada prinsipnya, lanjut Wiku, diperlukan waktu untuk meneliti karakteristik varian baru yang muncul dan menganalisis dampaknya secara epidemiologi, termausk keempat jenis varian omicron.

Keempat jenis tersebut merupakan varian omicron awal, yakni B.1.1.529, lalu subvariannya seperti BA.1, BA.2, dan BA.3. Saat ini, keempat jenis itu masih dalam proses penelitian. WHO juga belum merilis laporan lanjutan.

"Strategi pencegahan merupakan langkah terbaik menghadapi munculnya varian baru apapun jenis. Dalam hal ini, pemerintah selalu melakukan evaluasi dan monitoring atas keseluruhan strategi pencegahan yang dilakukan baik kebijakan pelaku perjalanan ke luar negeri hingga penegakan disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Subvarian Omicron "Siluman" BA.2 Ditemukan di Indonesia!