Kuatkan Kerja Sama Pemulihan Ekonomi, Jokowi Bertemu PM Singapura
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, di The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. (FOTO VIA ANTARA- BPMI Setpres)

Bagikan:

ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, di Bintan, Kepulauan Riau. Pertemuan ini membahas beberapa hal, antara lain penguatan kerja sama pemulihan ekonomi dan pengakuan vaksin COVID-19.

"Pertama-tama saya ingin menyampaikan selamat datang kembali di Indonesia kepada PM Lee Hsien Loong dan delegasi. Pertemuan saya dan PM Lee membahas upaya penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi, dan saling bertukar pandangan mengenai berbagai isu di kawasan," kata Presiden Jokowi, dikutip VOI dari Antara, Selasa, 25 Januari. 

Investasi Singapura di Indonesia Terkait Pemulihan Ekonomi

Menurut Jokowi, Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia dalam hal penguatan kerja sama pemulihan ekonomi. Pada Januari hingga September 2021 investasi Singapura di Indonesia mencapai 7,3 miliar dolar AS.

Jokowi mengatakan, pertemuan retreat mencatat adanya investasi baru senilai 9,2 miliar dolar AS, antara lain di bidang energi baru terbarukan, di sekitar Batam serta Pulau Sumba dan Manggarai Barat, NTT, serta pembangunan hub logistik di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Investasi di bidang energi dan energi terbarukan terus menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam rangka memajukan ekonomi hijau dan berkelanjutan," kata Presiden.

Beberapa Perjanjian Indonesia dengan Singapura

Untuk mendukung iklim investasi hijau, kata Jokowi, dalam rangkaian pertemuan retreat tersebut sejumlah MoU telah ditandatangani. Dalam rangkaian pertemuan telah ditandatangani MoU kerja sama energi, kemudian MoU kerja sama green and circular economy development.

"Selain itu, guna terus menjaga stabilitas finansial dan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi telah ditandatangani pula beberapa kerja sama, antara lain MoU kerja sama keuangan dan pada bulan November 2021 kerja sama local currency bilateral swap agreement dan bilateral repo line telah diperpanjang 1 tahun," kata Presiden.

Presiden Jokowi juga berharap agar MoU antara bank sentral terkait dengan inovasi pembayaran, antipencucian uang, dan pencegahan pendanaan terorisme dapat segera ditandatangani.

"Selain itu, guna mendukung mobilitas manusia yang aman, kedua negara saat ini sedang melakukan finalisasi kerja sama pengakuan vaksin dan penyelarasan interoperabilitas platform pelacakan dan perlindungan yang dimiliki kedua negara," katanya.