ACEH – Beberapa waktu lalu polisi membantah penangkapan 16 remaja asal Cianjur yang akan mengikuti Reuni 212. Mereka mengaku hanya mengamankan para remaja tersebut untuk diberi pembinaan.
Para remaja tersebut diamankan di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu malam, 1 Desember.
BACA JUGA:
"Bukan diamankan, diperiksa dibawa ke kantor polisi, tidak jadi memang ada kumpulan-kumpulan anak muda. Tadi malam ada berkelompok, tentunya kita imbau untuk tidak mendekat ke Patung Kuda," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E. Zulpan, kepada wartawan, Kamis, 2 Desember, dikutip VOI.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka mengaku tidak tahu bahwa kegiatan Reuni 212 tidak mendapatkan izin. Oleh sebab itu, para remaja tersebut diberi pembinaan.
Para Remaja Simpatisan Reuni 212 Diminta Pulang
Saat ini belasan remaja itu telah diminta untuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka juga tidak dipersangkakan dengan KUHP.
"Setelah diberikan pemahaman sekira mereka ingin menunggu kegiatan reuni jadi tidak ada izin dari kepolisian," kata Zulpan.
"Apabila mereka memaksa tentu ada aturan hukum yg dikenakan setelah disampaikan seperti itu, sampai dengan siang ini masyarakat memahaminya," sambungnya.
Sebelumnya, panitia Reuni 212 memutuskan melaksanakan kegiatan yang mengundang kerumunan tersebut di dua lokasi, yaitu Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat dan Masjid Az Zikra, Sentul, Jawa Barat.
Untuk kegiatan yang berlangsung di Patung Kuda dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Di sana, acara diisi dengan orasi-orasi.
Sementara, kegiatan di Masjid Az Zikra dimulai pada pukul 13.00 WIB. Kegiatan tersebut diisi dengan zikir bersama.
Dengan adanya keputusan itu, pihak panitia terkesan nekat. Sebab, kedua kegiatan itu tidak mendapat izin dari pihak kepolisian.
Artikel ini telah tayang dengan judul Bantah Ringkus 16 Remaja Massa Reuni 212, Polisi: Cuma Diperiksa dan Dibina.
Selain Reuni 212, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.