ACEH - Sumitomo Heavy Industries Ltd. dan sebuah perusahaan subkontrator membocorkan informasi penting negara. Terkait hal tersebut, pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan keras.
Informasi yang dimaksud adalah cetak biru bagian-bagian dari prototipe senjata mesin untuk militer Jepang. Informasi tersebut bocor kepada sebuah perusahaan China. Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara pemerintah dan perusahaan, Kamis, 20 Mei.
BACA JUGA:
Dilansir Kyodonews pada Jumat, 21 Mei, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri mengeluarkan peringatan pada 28 April lalu dengan alasan, subkontraktor telah melanggar Undang-Undang Valuta Asing dan Kontrol Perdagangan Jepang.
Sumitomo Heavy Menarik Diri dari Tender Senjata Jepang
Menurut kementerian, cetak biru yang bocor merupakan milik senjata yang akan dibeli untuk Pasukan Bela Diri Darat Jepang (GSDF) jika dipilih dalam tender pengadaan yang digelar oleh pemerintah Negeri Samurai.
Sumitomo Heavy sudah mengajukan tawaran untuk mendapatkan senapan mesin dalam tender yang dibuka oleh GSDF pada tahun fiskal 2019. Namun, mereka menarik partisipasinya pada Maret dengan alasan jumlah senjata mesin yang akan diproduksi sedikit serta proyek tersebut tidak memiliki prospek bisnis.
Untuk membuat prototipe senjata sebelum diadopsi, beberapa cetak biru komponen yang diberikan kepada subkontraktor ternyata diberikan kepada perusahaan China tanpa izin.
Subkontraktor telah memberi tahu Sumitomo Heavy bahwa mereka tidak mengetahui bagian-bagian itu untuk senjata. Sumitomo Heavy berjanji untuk melaksanakan pengawasan menyeluruh terhadap subkontraktornya di masa mendatang.
"Sangat disesalkan kasus seperti itu telah terjadi, dan kami akan berusaha untuk menanganinya dengan tepat," kata Kepala Sekretaris Kabinet sekaligus juru bicara utama pemerintah, Katsunobu Kato, dalam keterangan persnya.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Waduh, Cetak Biru Persenjataan Jepang Bocor ke China. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!