ACEH - Memperingati Hari Kartini pada Rabu kemarin, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Havana menggelar Festival Tenun dan Batik Nusantara di Kuba.
Meski negara tersebut masih terjangkit pandemi COVID-19, warganya tetap antusias untuk mengenal dan menikmati keindahan serta kekayaan budaya Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh KBRI Havana dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 23 April, dikutip dari Antara.
BACA JUGA:
Batik Indonesia diakui dunia internasional
Acara tersebut dilaksanakan dengan undangan terbatas serta mematuhi protokol kesehatan (prokes). Festival Tenun dan Batik Nusantara dihadiri oleh sekitar 30 orang dari kalangan korps diplomatik, pengusaha, musisi, ulama, dan media massa.
Duta Besar RI untuk Kuba, Nana Yuliana, mengatakan bahwa acara pameran tersebut selain memperingati Hari Kartini, juga untuk mempromosikan tenun dan batik Indonesia ke berbagai kalangan di Kuba.
Kepada tamu undangan, ia menjelaskan bahwa batik merupakan salah satu karya seni khas Indonesia yang diekspresikan dalam desain kain, pakaian, sarung, dan berbagai kain hias lainnya.
Ia melanjutkan, batik Indonesia masuk daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada 2009 dan diakui secara internasional sebagai jalinan sejarah peradaban manusia.
Tak hanya orang Indonesia. Duta Besar Mongolia untuk Kuba, Battsetseg Shagdar, turut mempromosikan batik kepada tamu undangan melalui presentasi. Shaqdar juga menulis buku tentang batik.
Ia mengatakan, batik juga menjadi pakain kebanggaan di Mongolia. Shagdar mengaku jatuh cinta pada batik sejak ia bertugas di Jakarta.
Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!