Bank Indonesia (BI) mendorong kerja sama antardaerah untuk meminimalisasi disparitas atau perbedaan harga di daerah tersebut. Hal itu dingkapkan oleh Samsun Hadi, Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto.
"Antardaerah sering terjadi disparitas. Ada daerah yang kelebihan, ada daerah yang kekurangan, sehingga harga di daerah yang kelebihan pasti rendah, sedangkan di daerah yang kekurangan pasti tinggi," jelas Samsun di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 16 April.
BACA JUGA:
Hal tersebut ia sampaikan usai menghadiri acara panen bersama dalam rangka kerja sama antardaerah, yaitu antara Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya dan Pemkab Cilacap melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur, Desa Maos Kidul, Kecamatan Maos.
Kerja sama antardaerah diperluas hingga Purbalingga
Samsun menjelaskan, BI mendorong kerja sama antardaerah yang membutuhkan, terutama beras. Hal tersebut dilakukan demi menjaga stabilitas harga di masyarakat yang lebih luas.
"Tentu akhirnya bagaimana kami mendorong untuk selalu menjaga kestabilan inflasi dengan selalu menjaga pasokan, baik suplai maupun permintaannya," terang Samsun.
Ia mengatakan, pihaknya juga mendorong kerja sama yang dilakukan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya—BUMD DKI Jakarta—diperluas, tidak hanya dengan Cilacap, tetapi juga dengan Kabupaten Purbalingga.
"Dari pihak Perumda Purbalingga masih mendalami kualitasnya serta kebutuhan-kebutuhan apa yang bisa disuplai dari Purbalingga. Mudah-mudahan dalam waktu enggak lama, janjinya tiga/empat bulan mereka akan mematangkan bentuk barang-barang yang menjadi komoditas transaksi antardaerah," papar Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto.
Ia berharap, dalam waktu dekat kerja sama itu bisa direalisasikan serta meluas ke Kabupaten Purbalingga.
Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!