ACEH - Jika pemerintah menaikkan harga BBM maka akan diiringi dengan penambahan berbagai program bantuan sosial (bansos). Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.
Bansos Seiring Kenaikan Harga BBM
Bansos dibagikan untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, terang Susiwijono, pemberian bansos dia nilai lebih adil daripada pemerintah menambah subsidi BBM.
“Yang pasti kalau pun ada kenaikan kita siapkan program-program bansos yang banyak untuk jaga daya beli dan ini lebih fair. Karena kalau harga sekarang semua ini menikmati yang pakai mobil-mobil juga pakai pertalite, ini bisa kita alirkan ke bansos,” terang Susiwijono, dikutip VOI pada Selasa, 16 Agustus.
Laju konsumsi BBM bersubsidi yang semakin kencang membuat pemerintah memperbesar keran impor. Akan tetapi, harga minyak mentah dunia yang semakin tinggi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menambah subsidi BBM.
Dia mengatakan, nilai subsidi kompensasi dari pemerintah tahun ini mencapai lebih dari Rp500 triliun. Angka tersebut melesat jauh dari jumlah normal, yaitu di kisaran Rp100 triliun per tahun.
“Subsidi sudah diputus DPR (penambahan pertama) Rp502 triliun. Atas kenaikan harga saat ini membuat APBN semakin berat,” terangnya.
Opsi Kenaikan Harga BBM
Kata Susi, kenaikan harga BBM telah menjadi opsi pemerintah. Saat ini, perhitungan kenaikan harga BBM sedang dilakukan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Termasuk juga dampak kenaikan inflasi yang bisa dihasilkan jika pemerintah memutuskan kenaikan BBM.
Meski demikian, Susi enggan merinci jenis BBM apa yang bakal dikenakan pembaharuan harga kedepannya mengingat persoalan bahan bakar minyak cukup sensitif dan berkaitan erat dengan sektor ekonomi lainnya.
“Semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa, karena akan dorong inflasi,” tuturnya.
Susi memastikan jika pemerintah terpaksa untuk menaikkan harga BBM, nilai kenaikannya tidak akan terlalu tinggi dan memberatkan masyarakat.
“Kalaupun naik, kita akan buat jangan terlalu berat,” tuturnya.