Cara Menanam Padi M70D yang Bisa Panen dalam 70 Hari
Ilustrasi Padi M70D (Sergei A/Pexels)

Bagikan:

ACEH - Varietas padi M70D termasuk benih padi unggulan yang dikembangkan oleh Kepala Staf Kepresidenan dan Ketua Umum DPP HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), Moeldoko. Varietas ini punya masa panen yang lebih cepat dibandingkan varietas lain. Jika benih lain butuh waktu lebih dari 90 hari untuk masuk masa panen, benih padi M70D atau padi Moeldoko 70 Days bisa masuk masa panden dalam waktu antara 70--75 hari. Cara menanam padi M70D juga tergolong mudah.

Cara Menanam Padi M70D

Dalam masa uji coba, varietas padi M70D berhasil mencapai 9,6 juta ton/ha, sedangkan masa tanamnya hanya 63 hari. Jadi, padi jenis ini bisa dipanen empat kali setiap tahun. Mengenai masa tanam, padi M70D bisa ditanam dengan teknik hazton.

Dikutip VOI dari Pertanian Pontianak Kota, teknik hazton merupakan cara bertanam padi menggunakan bibit tua yang berumur 25--35 hari setelah semai. Dengan jumlah bibit padat mencapai 20--30 hari bibit per lubang tanam.

Berdasarkan saran HKTI,pupuk organik harus diberikan setelah padi M70D ditanam. Pemberian pupuk dilakukan saat padi berusia 10, 25, dan 45 hari. Saat usia 45 hari, pupuk organik bisa dibantu dengan pupuk daun yang mengandung banyak phospat dan kalium. 

Perawatan Padi M70D

Untuk perawatan padi dilakukan sama halnya dengan perawatan padi varietas lain. Usahakan agar padi terhindar dari penyakit, virus, dan gulma. Jika terlihat ada benih seperti hama wereng ataupun virus, sebaiknya segera dibasmi sebelum menjadi banyak. Pun, bersihkan gulma secara teratur agar hasil panen membaik.

Untuk masa panen bisa dilakukan di usia padi 70 hari. Tapi di daerah dingin seperti dataran tinggi, waktu panen berlangsung lebih lama yakni mencapai 85 hari. Meski memakan waktu 15 hari lebih lama dari waktu normal, tapi tetap saja masa panen padi Moeldoko ini lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis padi lainnya.