3 Kebiasaan yang Merusak Hubungan Asmara
Ilustrasi (Alena Darmel/Pexels)

Bagikan:

ACEH - Bersama waktu yang terus berjalan, hubungan asmara atau hubungan percintaan bisa menjadi rapuh. Beberapa orang akhirnya menyerah dengan hubungan yang dia jalani karena terlalu sulit untuk dijalani. Namun, tak sedikit yang tanpa sadar memiliki kebiasaan yang merusak hubungan sehingga kisah cinta terasa berat dan tidak menyenangkan.

Dikutip VOI dari Lifehack, ada tiga hal mendasar yang secara umum bisa membuat hubungan asmara keruh dan terasa berat, bahkan menyiksa. 

Kabiasaan yang Merusak Hubungan Percintaan

Menyalahkan pasangan

Saat seseorang kecewa karena harapannya terhadap pasangan tidak terpenuhi, orang tersebut akan mengeksternalisasikan kekecewaan tersebut kepada pasangan. Orang tersebut telah melakukan kesalahan identifikasi yang beranggapan bahwa penyebab kebencian, kesedihan, atau kekecewaan  semata-mata karena tindakan orang lain, dalam hal  ini pasangan. Untuk diketahui, menyalahkan pasangan bisa membuat hubungan menjadi rumit dalam dua sudut pandang.

Pertama, menyakiti perasaan pasangan. Selain itu, hal tersebut menjadi pesan tentang kurangnya kepercayaan terhadap pasangan dan hubungan yang mereka jalani. Hal ini bisa menciptakan ketegangan dan gesekan yang bisa jadi membawa hubungan percintaan ke jalan perpisahan.

Alasan kedua adalah membuat seseorang jadi lupa untuk melihat permasalah ke dalam diri sendiri. Orang tersebut gagal melihat bahwa tindakan yang dilakukan menjadi bagian dari permasalahan. Jika seseorang gagal melihat diri sendiri, kemungkinan besar hubungan apa pun akan sulit dipertahankan.

Sering merasionalisasi hubungan

Beberapa orang menjalani hubungan cinta menggunakan pikiran, bukan perasaan. Oleh sebab itu, mereka terlalu banyak menganalisis dan berpikir tentang bagaimana keadaannya atau apa yang harus dilakukan selanjutnya. Terkadang mereka memberi penilaian terhadap kesuksesan maupun sehat tidaknya hubungan berdasarkan kondisi mental mereka. Hubungan percintaan dinilai dan dievaluasi terus menerus.

Bahaya merasionaliasasi hubungan adalah lambat laun membentuk ekspektasi dan seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ekspektasi menciptakan kesulitan. Lebih penting lagi, analisis berlebihan mendorong orang sulit membiarkan hubungan mengalir secara alami dan spontan.

Padahal, ini merupakan unsur penting untuk menumbuhkan hubungan yang sehat. Ini menghalangi seseorang menanggapi orang lain dari hati karena mereka menyaring interaksi dengan orang lain berdasarkan rasionalisasi pikiran.

Terlalu cepat menilai

Beberapa orang cenderung terlalu cepat menilai bahkan untuk hal-hal yang tidak beralasan. Dalam perspektif niat terbaik sekalipun, menilai seseorang terlalu cepat tanpa alasan adalah cara yang efektif untuk menciptakan masalah dalam hubungan

Anda tidak akan pernah bisa membuat penilaian yang benar tentang seseorang, sekalipun Anda memiliki banyak informasi tentang dia atau sudah lama mengenalnya. Penilaian terhadap seseorang merupakan hasil dari emosi yang Anda rasa pada orang tersebut. Jika menurut kaca mata Anda ia berperilaku baik, maka Anda cenderung menilai hal baik tentangnya, dan sebaliknya.

Menghakimi seseorang juga memberi label dan membatasi kebebasan respons emosional orang lain karena dalam menilai, seseorang mengatakan "Kamu adalah ini atau kamu bukan ini". Hal tersebut membentuk atau mendistorsi bagaimana kedua belah pihak akan melihat satu sama lain dan diri mereka sendiri melalui hubungan tersebut.