Mi Aceh: Sejarah, Keunikan, dan Nikmatnya Hasil Perkawinan Budaya
Mi Aceh (disbudpar.acehprov.go.id)

Bagikan:

ACEH – Aceh dikenal sebagai daerah dengan makanan yang kaya akan rempah-rempah penggugah selera, salah satunya mi Aceh. Ini adalah makanan berbahan mi yang disajikan dengan kuah kari kental. Penggunaan kuah menimbulkan pertanyaan, seperti apa sejarah mi Aceh?

Kuah kari ini membuat mi Aceh begitu nikmat dan beraroma sedap. Beberapa bumbu mi Aceh adalah cabe rawit, lada, kunyit, jinten, kapulaga. Itu saja? tidak, masih ada beberapa bumbu yang lain.

Keunikan dan Sejarah Mi Aceh

Keunikan mi Aceh tak hanya terletak pada kuahnya. Jika mayoritas makanan mi di Indonesia menggunakan daging ayam sebagai pelengkap, mi Aceh malah memadukan daging kambing atau sapi dengan seafood.

Perlu diketahui, mi Aceh tak hanya bisa disajikan dengan kuah. Kuliner khas Aceh ini juga punya varian mi gorend dan mi goreng basah.

Nah, jika berbicara soal sejarah, mi Aceh tercipta dari pernikahan beberapa budaya. Selain budaya Aceh, beberapa budaya dari negara lain ikut tertuang dalam mangkuk mi Aceh. Tak heran, sebab zaman dahulu Aceh jadi pintu masuk ke Sumatra bagi orang-orang dari berbagai penjuru dunia.

Pertama, bahan utama makanan ini adalah mi. Ini merupakan kuliner khas Tionghoa. Lalu, kuahnya dipengaruhi oleh masakan India, yaitu kuah kari kental dengan rempah yang kuat.

Adanya daging kambing atau sapi merupakan pengaruh budaya Islam yang ada di Aceh. Sementara, seafood, seperti cumi dan udang, adalah penambahan berdasarkan kondisi geografis Aceh yang dikelilingi peraian laut.  

Selain info sejarah mi Aceh, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!