ACEH – Dalam sebuah penelitian didapatkan informasi bahwa diet herbal dan rempah-rempah memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa memicu penyakit kardiovaskular jika tidak segera diobati. Beberapa penyakit bisa timbul akibat hipertensi, seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke, penyakit ginjal, penurunan daya penglihatan, dan kerusakan pembuluh darah.
BACA JUGA:
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) yang dikutip VOI dari Medical News Today, hipertensi dialami oleh hampir setengah dari orang dewasa di Amerika Serikat (AS).
Manfaat Diet Herbal dan Rempah-Rempah
Terkait hal tersebut, diet herbal dan rempah-rempah termasuk mengurangi asupan garam. Diet herbal dan rempah-rempah tak hanya memiliki kemampuan untuk meredakan hipertensi.
Diet jenis ini juga mampu mengurangi kelebihan lipid dalam darah, hiperglikemia, dan stres oksidatif. Uji coba efek diet rempah dan herbal terhadap hipertensi dilakukan oleh para peneliti dari Pennsylvania State University.
Temuan dari uji coba terkontrol secara acak bersifat jangka panjang pada faktor risiko penyakit kardiovaskular. Mereka menemukan bahwa tingkat yang lebih tinggi dari bumbu dan rempah-rempah dalam makanan mengurangi tekanan darah selama 24 jam. Temuan tersebut dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, salah satu penulis utama tersebut ialah Profesor Penny Kris-Etherton.
“Memang, efek penurunan tekanan darah dari herbal dan rempah-rempah dalam makanan Barat rata-rata mengejutkan saya,” ujar Kris-Etherton.
Penelitian Diet Herbal dan Rempah-Rempah terhadap Hipertensi
Peneliti ini menemukan hipotesis baru, selain pola makan yang sehat berupa menghindari kafein, garam, dan alkohol, serta gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga dan cukup vitamin serta folat. Kris-Etherton mengatakan bahwa efek herbal dan rempah-rempah terhadap tekanan darah masih baru.
Ini adalah penelitian pertama yang berhasil menemukan manfaat penurunan tekanan darah pada usia partisipan 30—75 tahun. Peserta penelitian memiliki faktor risiko kardiovaskular dan kelebihan berat badan.
Setelah para peserta berpuasa selama 12 jam, para peneliti membuat penilaian dasar. Ini termasuk tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, sampel darah puasa, dan tes vaskular.
Pengujian dari peneliti termasuk uji vaskular, termasuk tekanan darah pusat dan perifer serta pengukuran kekakuan arteri. Secara acak, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok makan salah satu dari tiga macam makanan diet. Yaitu diet rendah rempah-rempah, diet rempah-rempah sedang, atau diet rempah-rempah tinggi.
Dalam menu diet, termasuk asupan garam harian, kelompok pertama 0,5 gram, kelompok kedua 3,3 gram, dan kelompok ketiga 6,6 gram serta rempah-rempah dengan tiga ukuran di atas.
Rempah-rempah yang digunakan dalam diet tersebut, antara lain kayu manis, kunyit, dan oregano. Para peserta melakukan diet selama 4 minggu dan istirahat selama 2 minggu.
Pada akhir periode diet, studi menunjukkan bahwa diet rempah-rempah tinggi cenderung berpotensi menurunkan tekanan darah dalam pembacaan selama 24 jam.
Meski demikian, banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan diet ini. Salah satu faktor tersebut adalah efek metabolik yang cukup kompleks sehingga tidak bisa merekomendasikan hanya peningkatan asupan herbal dan rempah-rempah untuk menurunkan hipertensi.
Artikel ini telah tayang dengan judul Menurut Studi, Diet Kaya Herbal dan Rempah-Rempah Berpotensi Turunkan Hipertensi.
Selain diet herbal dan rempah-rempah, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!