ACEH - PT Total Oil Indonesia menutup semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia setelah menjalankan bisnis SPBU selama 11 tahun sejak 2009. Penutupan telah berlangsung sejak akhir tahun 2020 hingga tahun 2021.
Menurut Marketing Manager Total Oil Indonesia, Magda Naibaho, keputusan tersebut selaras dengan strategi Total secara global, dalam hal manajemen portofolio Total secara aktif. Ia menampik bahwa penutupan dilakukan sebagai imbas dari pandemi COVID-19.
BACA JUGA:
"Ini murni strategi Total secara global terkait manajemen portofolio kami secara aktif," terangnya, Jumat, 7 Mei.
Total Akan Tetap Melayani Permintaan Pelumas
Magda mengungkapkan bahwa pihaknya telah tidak mengoperasikan SPBU dari akhir tahun lalu. Penutupan SPBU tanggal persisnya berbeda-beda.
"PT Total Oil Indonesia memutuskan untuk melepaskan bisnis retail fuel kami di Indonesia. Ini artinya seluruh 18 SPBU di Jabotabek dan Bandung," jelasnya.
Meski telah menutup seluruh SPBU di Indonesia, Magda berujar Total akan tetap melayani permintaan atas produk pelumas di Indonesia.
"Kami tetap berkomitmen untuk terus menyediakan produk dan layanan unggulan di Indonesia, termasuk pelumas dan produk specialty lainnya," jelasnya.
Diketahui, Total Oil Indonesia merupakan unit bisnis perusahaan energi asal Prancis Total di bidang hilir minyak dan gas bumi, termasuk bisnis pelumas otomotif, di Indonesia. Total beroperasi di 130 negara.
PT Total Oil Indonesia telah beroperasi komersial di Indonesia sejak 2003, meski di bidang hulu migas, perusahaan asal Prancis ini telah beroperasi di Indonesia sejak 1968 melalui Total E&P Indonesie.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Total Tutup Semua SPBU di Indonesia, Manajemen: Bukan Dampak Pandemi, Ini Hanya Strategi. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!