Pengertian Diet Climatarian, Pola Makan untuk Kesehatan Tubuh dan Lingkungan
Ilustrasi diet climatarian (Unsplash/Yoav Aziz)

Bagikan:

ACEH - Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon adalah mengatur pola dan menu makan. Gaya hidup dan pola makan tidak hanya dipertimbangkan untuk kesehatan diri sendiri, tetapu juga mengurangi efek perubahan iklim dan meningkatkan kesehatan lingkungan. Gaya hidup ini dikenal dengan diet climatarian.

Dikutip VOI dari Health, diet ini dilakukan dengan mengutamakan makanan yang ditanam secara lokal. Mengonsumsi makanan yang berasal dari tanaman lokal dinilai telah berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

Mengenal Diet Climatarian

Ini bukan termasuk diet tradisional, melainkan dinamis. Diet climatarian berfokus pada memakan makanan yang tidak berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Jadi, diet ini tidak sulit dijalankan karena perencanaan menu makan tidak straight, hanya butuh kesadaran penuh dalam memilah dan memilih produk makanan alami lokal.

Orang yang menjalani diet climatarian perlu menyadari cara makanan diproduksi, diproses, dan diangkut. Jadi, diet ini menghindari makanan yang butuh sumber daya alam dalam jumlah besar, berkontribusi pada polusi, menyebabkan pengasaman laut, memancarkan gas rumah kaca, dan menggunakan kemasan berlebihan atau non-biodegradable.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2019 dalam Proceecings of the National Academy of Sciences Amerika Serikat menilai 15 kelompok makanan. Dari penilaian tersebut, diketahui bahwa makanan dengan dampak lingkungan terendah bisa mengurangi risiko kematian seseorang akibat salah satu atau lebih penyakit kronis, seperti jantung, kanker kolorektal, diabetes, dan stroke.

Diet Climatarian Berhubungan dengan Lingkungan

Berbeda dengan pola makan vegan atau vegetarian yang sama-sama punya respons terhadap perubahan lingkungan. Menurut Cynthia Sass, ahli diet dan penulis buku, diet climatarian tetap mengonsumsi daging, tetapi dalam jumlah yang sedikit.

Mereka percaya bahwa menghilangkan seluruh kelompok makanan bisa mempersulit banyak orang untuk tetap berpegang pada diet. Hanya saja, mereka mempertimbangkan betul dampak signifikan terhadap lingkungan.

Artinya tidak hanya mengonsumsi jenis bahan makanannya saja, tetapi juga membatasi makanan yang memiliki jejak lingkungan lebih besar. Makanan yang disebut minim jejak lingkungan antara lain kacang-kacangan, produk lokal musiman, biji-bijian utuh, kacang, dan jamur. Sedangkan makanan yang harus dibatasi diet klimatarian seperti daging merah, produk susu, minyak sawit, gula, dan makanan olahan tinggi.