Estonia Jadikan Gambut Bahan Pembuat Baterai Kendaraan Listrik
Ilustrasi ekstrasi gambut di Estonia. (Wikimedia Commons/Ivo Kruusamägi)

Bagikan:

Aceh – Eropa utara memiliki gambut yang berlimpah di rawa-rawa. Ternyata, gambut bisa digunakan untuk membuat baterai natrium-ion dengan biaya murah untuk digunakan dalam kendaraan listrik. Hal tersebut diungkapkan oleh para ilmuwan di sebuah universitas di Estonia.

Baterai natrium-ion, yang tidak mengandung litium, kobalt, atau nikel, merupakan teknologi baru yang tengah dilirik pembuat baterai saat mereka mencari alternatif untuk model lithium-ion yang dominan.

BACA JUGA:


Para ilmuwan di Universitas Tartu, Estonia, menjelaskan bahwa mereka sudah menemukan cara untuk menggunakan gambut dalam baterai natrium-ion. Meski teknologinya masih tahap awal, ini akan mengurangi biaya keseluruhan.

"Gambut adalah bahan mentah yang sangat murah, sebenarnya tidak memerlukan biaya apa pun," terang Enn Lust, kepala Institut Kimia di Universitas Tartu, mengutip Reuters, 13 Oktober.

Proses pembuatannya meliputi pemanasan gambut yang terurai ke suhu tinggi dalam tungku selama 2—3 jam. Universitas mengharapkan, pemerintah mendanai sebuah pabrik skala kecil di Estonia untuk mencoba teknologi tersebut.

Gambut sebagai Energi Kendaraan Listrik  

Terpisah, penyuling di Skotlandia mengeringkan malt di atas api gambut untuk membumbui wiski, sementara beberapa negara Eropa utara menggunakan gambut sebagai bahan bakar pabrik dan rumah tangga, atau sebagai pupuk.

Saat rawa dikeringkan untuk menambang gambut, mereka melepaskan karbon dioksida yang terperangkap, meningkatkan masalah lingkungan. Tetapi, para ilmuwan Estonia mengatakan mereka menggunakan gambut yang membusuk, produk limbah dari metode ekstraksi tradisional yang biasanya dibuang.

Baterai natrium-ion yang menggunakan gambut perlu membuktikan, kalau teknologi tersebut layak secara komersial dan dapat ditingkatkan, Lukasz Bednarski, seorang analis pasar dan penulis buku tentang baterai, mengatakan kepada Reuters.

Untuk diketahui, CATL China pada Bulan Juli lalu menjadi pembuat baterai otomotif besar pertama yang mengungkap baterai natrium-ion.

"Saya pikir perusahaan akan semakin mencoba untuk mengkomersialkan baterai natrium-ion, terutama setelah pengumuman CATL," ujar Bednarski.

Baterai natrium-ion yang kurang kuat kemungkinan akan digunakan bersama dengan teknologi lithium-ion untuk menurunkan biaya keseluruhan paket baterai, tukasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Energi dari Rawa: Ilmuwan Estonia Gunakan Gambut untuk Membuat Baterai Kendaraan Listrik.

Selain gambut untuk kendaraan listrik, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Terkait