Mengetahui 7 Alasan Anak Berbohong agar Orang Tua Bisa Lebih Bijak
Ilustrasi alasan berbohong dan mendeteksi kebohongan anak (iStockphoto)

Bagikan:

ACEH - Berbohong dilakukan oleh banyak sekali orang, baik dewasa maupun anak-anak. Tak hanya koruptor, anak-anak juga bisa mengembangkan "keterampilan" tertentu saat berbohong, seperti merencanakan, menginterpretasi norma sosial, dan mengontrol pernyataan palsu secara semantik. Berbohong adalah hal yang buruk. Namun dalam sudut pandang lain, "keterampilan" yang dilakukan oleh anak untuk berbohong dinilai sebagai hal yang baik untuk perkembangan anak, dikutip VOI dari Parenting For Brain. Alasan anak berbohong tentu perlu diketahui orang tua untuk bisa menilai dengan lebih bijak mengenai kebohongan anak tersebut.

Dalam tinjauan teori tentang pikiran, orang mengetahui bahwa keadaan mental orang lain berbeda karena terbentuk dari kenyataan yang berbeda. Oleh sebab itu, orang tua perlu memahami keadaan mental dan kenyataan tertentu yang membuat anak-anak berbohong. Berikut ini 7 alasan anak-anak berbohong.

Mengetahui Alasan Anak Berbohong

1. Menghindari hukuman

Pada anak-anak, kebohongan bisa dipengaruhi oleh cara mereka memandang konsekuensi negatif. Jika dengan berbohong mereka tidak menerima hukuman, mereka mendapatkan konsekuensi positif dari pernyataan yang tak sesuai dengan kenyataan. Mungkin dengan berbohong mereka berharap tidak mendapatkan hukuman yang keras, seperti dipukul atau diperingatkan secara keras oleh orang tua.

Mengingat alasan ini, artinya orang tua perlu menimbang hukuman yang diberikan kepada anak. Lebih jauh lagi, coba pahami apa situasi yang dihindari oleh anak-anak sehingga mereka berbohong.

2. Menjelajahi kemungkinan

Alasan kedua ini, berkaitan dengan kebenaran yang sedang dijelajahi anak-anak. Ketika mereka cerita hal bohong, mereka mencoba mencari tahu kebenaran dari sisi yang berbeda. Mungkin, anak-anak mengatakan kebohongan ini karena penasaran atau untuk bersenang-senang.

3. Menyelamatkan harga diri

Mereka mungkin berbohong soal prestasi dan pencapaian. Bisa jadi ini dilakukan untuk mencapai status yang lebih tinggi atau menyelamatkan harga diri dengan membual atau melebih-lebihkan pencapaian.

4. Mendapatkan perhatian

Kebohongan yang diekspresikan secara terang-terangan, bertujuan mencari perhatian. Ketika anak-anak berbohong secara eksplisit, maka mereka tahu akan mendapatkan perhatian meskipun orang lain tahu yang sebenarnya.

5. Bingung antara imajinasi dan kenyataan

Kebohongan sengaja dilakukan ketika seorang anak membuat pernyataan palsu dengan maksud menciptakan kepercayaan yang salah pada orang lain. Namun kadang-kadang, mereka mengira bahwa fantasi sebagai kehidupan nyata sehingga mereka tanpa sadar berbohong. Ketika si buah hati berbohong, orang tua perlu membantu meluruskan. Mungkin mereka merasa bingung tentang fantasi atau mencoba menyimpan rahasia.

Perlu diketahui, kebohongan fantasi mengandung unsur-unsur dari dunia khayalan. Biasanya, unsur-unsur ini adalah untuk menyalahkan atau melayani apa yang diinginkan.

6. Dikenal lebih ramah

Sejak dini, anak-anak diajarkan tidak berbohong. Tetapi dalam situasi sosial tertentu, mereka diajarkan secara eksplisit atau implisit untuk tidak boleh mengatakan kebenaran secara blak-blakan. Ini disebut sebagai white lies, yang mana dilakukan untuk menjaga kesopanan. Contohnya, ketika anak-anak menerima hadiah yang tidak ia inginkan. Mereka berbohong kepada orang dewasa dengan berpura-pura menyukainya.

Bahkan, anak-anak usia 3 tahun, tanpa disadari orang tua, sudah bisa berbohong untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain. Misalnya, seorang anak percaya bahwa mengakui kesalahan akan membuat orang tuanya kecewa, maka terbuka kemungkinan untuk menyembunyikan kebenaran.

7. Melindungi orang lain

Disebut dengan kebohongan altruistik, seorang anak mungkin berbohong untuk melindungi orang lain, seperti teman sebaya atau orang tuanya. Mereka kungkin tidak secara eksplisit diminta, tetapi merasa bahwa mereka harus melakukannya untuk membantu.

Dalam sebuah penelitian, menemukan bahwa berbohong meningkat seiring bertambahnya usia. Anak-anak yang lebih besar, lebih mampu mempertahankan kebohongan saat mereka ditanyai pertanyaan lanjutan. Ini tentu tak bisa diubah dalam semalam. Namun, orang tua dapat mencoba langkah-langkah tertentu untuk mencegah pola berbohong yang berulang.

Artikel ini telah tayang dengan judul 7 Alasan Anak Berbohong, Orang Tua Mesti Paham.

Selain alasan anak berbohong, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.