Adakah Efek Stres terhadap Kesuburan? Berikut Hasil Penelitiannya
Ilustrasi stres dan tingkat kesuburan (iStockphoto)

Bagikan:

ACEH - Stres berpenaruh terhadap kesuburan pada perempuan. Untuk mencegah efek stres terhadap kesuburan ini, seseorang butuh healing atau refreshing. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Endocrine Society, Endocrinology, tikus betina yang terpapar suara jeritan berkemungkinan untuk mengalami penurunan cadangan ovarium dan kesuburan. Penelitian ini masih dalam lingkup kecil, tetapi peneliti menghubungkan hal tersebut dengan apa yang terjadi secara umum.

Cadangan ovarium merupakan potensi reproduksi yang tersisa dalam dua ovarium perempuan berdasarkan jumlah dan kualitas sel telur. Perempuan lahir dengan jumlah sel telur terbatas. Tubuh perempuan tidak lagi memproduksi sel telur dalam kondisi tertentu, misalnya karena faktor usia, hormon, dan kondisi emosional.

Penelitian Efek Stres terhadap Kesuburan

Dikutip VOI dari Neuroscience News, Wenyan Xi dari rumah sakit afiliasi Universitas Xi’an Jiao Tong di Xian, menjelaskan bahwa penelitiannya memeriksa efek stres terhadap cadangan ovarium menggunakan model suara jeritan pada tikus. Hasilnya, tikus betina yang terpapar suara jeritan mengalamim penurunan cadangan ovarium dan penurunan kesuburan.

Eksperimen terhadap tikus betina itu dilakukan selama 3 minggu. Diketahui bahwa suara jerita menurunkan kadar hormon estrogen dan anti-mullerian yang dimiliki oleh tikus.

Estrogen merupakan hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan reproduksi. Sementara, homon anti-mullerian merupakan hormon yang dibuat oleh ovarium untuk membantu pembentukan organ reproduksi.

Cadangan Ovarium pada Perempuan

Stres pada manusia, khususnya pada perempuan, berpotensi memengaruhi reproduksi normal di ovarium karena jumlah atau kualitas sel telur yang tersisa lebih rendah. Xi menambahkan bahwa temuan dari penelitiannya terkait dengan berkurangnya cadangan ovarium pada perempuan.

“Penting untuk menentukan hubungan antara stres kronis dan cadangan ovarium karena hal itu dapat memperluas apresiasi kita terhadap keterbatasan intervensi klinis saat ini dan memberikan wawasan berharga tentang penyebab berkurangnya cadangan ovarium,” ungkap Xi.

Pada penelitian lain, membuktikan bahwa stres psikologis kronis menginduksi disfungsi reproduksi pada perempuan. Namun, efek spesifik berkaitan dengan cadangan ovarium masih kurang dilakukan sehingga membutuhkan penelitian komprehensif lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang dengan judul Alasan Perlu Healing: Stres Berkaitan dengan Turunnya Tingkat Kesuburan pada Perempuan.

Selain efek stres terhadap kesuburan pada perempuan, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.