Hati Hati, Dua Persen dari 1.000 Aplikasi Terbaik App Store Berisi <i>Malware</i>
Ilustrasi aplikasi App Store (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam persidangan antara Apple dengan Epic Games, CEO Tim Cook menyampaikan bahwa App Store bakal kacau tanpa proses ketat yang diterapkan perusahaan. Namun nyatanya fakta berbicara lain.

Menurut penelusuran The Washington Post, di antara 1,8 juta aplikasi yang tersedia di App Store, dua persen dari daftar aplikasi teratas ternyata merupakan aplikasi yang berisi malware. Beberapa aplikasi VPN, yang seharusnya melindungi data pengguna, diisi dengan komentar buruk.

Komentar-komentar yang disaring sebagian besar menyatakan bahwa aplikasi malah menyatakan jika ponsel milik pengguna terinfeksi virus. Kemudian, pengguna pun diarahkan untuk membeli dan memasang aplikasi tertentu yang tidak dibutuhkan.

Tak hanya itu, ditemukan pula aplikasi pembaca kode QR pada App Store. Aplikasi ini menipu pengguna untuk membayar biaya berlangganan mingguan sebesar 4,99 dolar Amerika Serikat (AS) untuk layanan yang kini bahkan sudah tersedia pada kamera iPhone.

Sedangkan aplikasi lain, dalam jumlah yang lebih banyak, menyaru dengan nama merek besar. Seperti Amazon dan Samsung. Dan ada pula jenis aplikasi yang menggunakan review palsu untuk meningkatkan peringkatnya di App Store.

Potensi Kerugian Mencapai 45 Juta Dolar AS!

Hasil analisis tim The Washington Post menemukan bahwa aplikasi penipuan yang terdapat pada App Store berpotensi merugikan pengguna hingga 48 juta dolar AS. Jumlah tersebut diperoleh dari durasi setiap aplikasi bertahan di App Store –yang datanya diperoleh dari lembaga riset pasar Appfigures.

Sayangnya, skala dari dampak permasalah ini tidak pernah dilaporkan secara lebih luas. Apalagi, Apple turut mengambil keuntungan dari keberadaan aplikasi tersebut –sesuai peraturan perusahaan yang memotong 30 persen dari pendapatan yang diperoleh pengembang aplikasi lewat App Store.

BACA JUGA:


Dan yang tak kalah banyak, berdasarkan analisa The Post, adalah aplikasi palsu. Aplikasi tersebut membeli review pengguna untuk meyakinkan pengguna lain agar membayar dengan harga yang lebih tinggi ketimbang aplikasi legal lain yang memiliki review pengguna lebih banyak.

Saat ini, dua per tiga dari 18 aplikasi yang ditandai oleh The Post sudah dicopot oleh Apple. Namun, sekali lagi, keberadaan aplikasi-aplikasi tersebut menggugurkan pernyataan Tim Cook terkait ‘proses ketat’ yang disampaikannya kala persidangan dengan Epic Games.