JAKARTA - Apple dan Google telah menarik 20 aplikasi dari toko aplikasinya masing-masing setelah Kaspersky menemukan bahwa aplikasi tersebut membawa malware pencuri data.
Sebelumnya, perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan beberapa aplikasi yang tersedia di app store dan play store mengandung sebuah malware yang dijuluki SparkCat.
Awalnya, para peneliti menemukan kerangka kerja berbahaya tersebut dalam aplikasi pengiriman makanan yang digunakan di Uni Emirat Arab dan Indonesia.
Tetapi kemudian, mereka menemukan malware tersebut pada 19 aplikasi lain yang tidak terkait, yang mereka sebutkan secara kumulatif diunduh lebih dari 242.000 kali melalui Google Play Store.
Mengetahui bahaya tersebut, Google langsung melakukan take down terhadap aplikasi-aplikasi yang mengandung malware tersebut.
BACA JUGA:
“Semua aplikasi yang teridentifikasi telah dihapus dari Google Play, dan pengembangnya telah dilarang,” kata juru bicara Google Ed Fernandez kepada TechCrunch.
Selain itu, juru bicara Google juga mengonfirmasi bahwa pengguna Android akan dilindungi dari versi malware tersebut melalui fitur keamanan bawaan Google Play Protect.
Sementara itu, juru bicara Kaspersky, Rosemarie Gonzales mengatakan kepada TechCrunch bahwa meskipun aplikasi yang dilaporkan ditarik dari toko aplikasi resmi, data perusahaan menunjukkan bahwa malware tersebut juga tersedia dari situs web lain dan toko aplikasi non-resmi.