Proyek PLTN Generasi Baru di Wyoming Dihentikan Gegara Uranium dari Perusahaan Rusia
Senator John Barrasso, tolak pemakaian uranium Rusia untuk PLTN di Wyoming. (foto: twitter @SenJohnBarrasso)

Bagikan:

JAKARTA - Proyek energi nuklir berteknologi tinggi di Wyoming, yang mendapat dukungan dari Departemen Energi AS dan Bill Gates, harus ditunda setidaknya dua tahun. Sementara seorang senator AS mengatakan hal itu menunjukkan bahwa Amerika Serikat perlu mengurangi ketergantungan pada Rusia untuk bahan bakar khusus untuk reaktor semacam itu.

TerraPower, sebuah perusahaan yang didirikan oleh miliarder Gates mengatakan tahun lalu pabrik Natrium senilai 4 miliar dolar AS akan dibangun di Kemmerer, sebuah kota terpencil di Wyoming di mana pabrik batu bara akan ditutup pada tahun 2025.

Menurut laporan  Casper Star Tribune pada Selasa malam 13 Desember yang mengutip juru bicara TerraPower, pabrik berkemampuan 345 megawatt ini kemungkinan akan ditunda setidaknya selama dua tahun ke depan

 “Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari, itu menimbulkan tanda tanya besar bagi kami,” kata Jeff Navin, juru bicara TerraPower mengatakan kepada Tribune. “Kami punya rencana. Itu adalah deadline yang sangat agresif; kami merasa cukup yakin bahwa kami bisa memenuhinya. Tapi itu semua didasarkan pada pengisian bahan bakar inti pertama kami yang berasal dari Rusia.”

TerraPower tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters atas laporan itu.

Perusahaan AS kini sedang mencoba mengembangkan pembangkit nuklir kecil generasi baru untuk membantu mengurangi emisi karbon, tetapi hanya satu perusahaan yang menjual bahan bakar yang dibutuhkannya, dan itu adalah perusahaan Rusia.

Bahan bakarnya, disebut high assay low enriched uranium, atau HALEU, diperkaya hingga 20%, jauh lebih tinggi daripada level 5% yang digunakan oleh kebanyakan reaktor saat ini.

Pemerintah A.S. sedang mencari cara untuk mencampurkan sebagian dari persediaan uranium tingkat senjatanya guna membantu menyediakan bahan bakar, tetapi Navin mengatakan pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk membongkar hulu ledak lebih cepat. Departemen Energi tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

"Alih-alih mengandalkan musuh kita seperti Rusia untuk uranium, Amerika Serikat harus memproduksi pasokan bahan bakar nuklir canggihnya sendiri," kata Senator John Barrasso, seorang Republikan Wyoming, yang telah memperkenalkan undang-undang untuk meningkatkan produksi HALEU dalam negeri.

Hanya satu perusahaan di luar Rusia, Centrus Energy Corp yang berbasis di A.S yang  memiliki lisensi untuk memproduksi HALEU tetapi masih bertahun-tahun lagi untuk menghasilkan jumlah komersial.