Bagikan:

JAKARTA - Manchester United harus bekerja keras agar selamat dari teror The Gunners. Sebelum kembali bertemu Real Sociedad di Liga Europa, MU meladeni Arsenal dalam big match Premier League Inggris di Stadion Old Trafford, Minggu, 9 Maret 2025 malam WIB.

Arsenal jelas bukan lawan enteng MU. Meski bermain di kandang sendiri, namun bukan jaminan MU bisa mengalahkan Arsenal. Apalagi, rekor kandang The Red Devils selama ditangani Ruben Amorim tak memuaskan. Old Trafford bukan lagi mimpi buruk bagi tim tamu. Sebaliknya, The Threatre of Dream sudah menjadi mimpi buruk MU.

Mungkinkah Arsenal menjadi mimpi buruk MU berikutnya? Bisa jadi. MU bukan lagi lawan setimpal The Gunners yang tengah on fire. Pada laga terakhir, tim asuhan Mikel Arteta menghancurkan PSV Eindhoven 7-1 di ajang Liga Champions.

Kemenangan telak itu menjadikan Arsenal hampir pasti melangkah ke perempat final dan laga kedua babak 16 besar di kandang mereka di Emirates tak lebih dari formalitas.

Bandingkan dengan MU yang harus bekerja keras saat menyambangi markas Sociedad di laga pertama 16 besar Liga Europa. Meski demikian, MU sempat unggul lebih dulu lewat gol Joshua Zirkzee sebelum bermain imbang 1-1 melawan klub La Liga Spanyol itu.

Hasil imbang itu menjadikan MU kembali bekerja ekstrakeras di laga kedua yang digelar di kandang sendiri untuk menentukan siapa yang lolos ke perempat final. Sociedad punya peluang sama dengan juara Liga Champions tiga kali itu meski bermain di Old Trafford.

Ini menjadikan MU melakon laga melawan Arsenal tidak di saat yang tepat. Saat harus fokus di Liga Europa, Bruno Fernandes dkk meladeni Arsenal yang saat ini menduduki peringkat dua klasemen sementara Liga Premier.

"Di Premier League, setiap pertandingan sangat penting. Di momen ini, kami jelas butuh kemenangan. Namun ini menjadi problem saat kami gagal menang. Jadi kami harus fokus," ujar Amorim seperti dikutip Independent.

"Menurut saya problem terbesar kami bukan pada pemain. Saat saya mengawali tugas di sini, tim sudah melakukan rotasi pemain, terutama saat bermain di kompetisi Eropa. Kami selalu menurunkan pemain yang berbeda. Ini yang menjadikan tidak mudah," kata dia lagi.

Amorim, lebih lanjut, mengatakan bila Liga Europa sesungguhnya lebih sulit, terutama pada recovery pemain. Pasalnya laga itu dimainkan setelah Liga Champions dan kemudian tim kembali bermain di kompetisi domestik. MU menyambangi markas Sociedad pada Kamis waktu setempat. Pemain hanya punya waktu recovery satu hari sebelum mempersiapkan diri menghadapi Arsenal.

Repotnya lagi, MU menghadapi badai cedera pemain saat menyongsong big match di Liga Premier. Amorim masih kehilangan Lisandro Martinez, Amad Diallo, Kobbie Mainoo, Luke Shaw, Jonny Evans, Mason Mount, dan duo kiper Tom Heaton serta Altay Bayindir.

Bek Harry Maguire dan gelandang Manuel Ugarte juga diragukan tampil. Mereka sudah absen karena cedera saat MU menghadapi Sociedad. Amorim pesimistis keduanya bisa dimainkan lawan Arsenal. Sedangkan Patrick Dorgu absen karena larangan bermain setelah dikartu merah saat melawan Ipswich Town.

"Persoalannya pertandingan melawan Sociedad juga penting. Anda tentu tidak akan suka berada dalam situasi seperti ini. Pasalnya Anda memiliki skuad yang sangat terbatas. Saya hanya berharap pemain tetap bugar dan terhindar cedera," ucap Amorim.

Dengan skuad yang compang-camping, eks pelatih Sporting ini berharap MU bisa tetap survive atau bertahan dari teror Arsenal. Artinya tidak ada pemain yang cedera sehingga mereka bisa beralih fokus melawan Sociedad.

Hanya saja, rekor pertemuan MU dengan Arsenal justru kurang bagus. Mereka selalu kalah pada empat laga terakhir di Premier League. MU meraih kemenangan atas rivalnya di Piala FA. Saat itu, mereka menang adu penalti 5-3 (1-1) di Emirates.

"Meski harus mengambil risiko, kami tetap berusaha kompetitif di pertandingan Minggu," ucap Amorim.