Profil Tim Piala Dunia FIFA U-17: Maroko
Timnas Maroko U-17 bakal menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Piala Dunia FIFA U-17 2023 di Indonesia. (FIFA)

Bagikan:

JAKARTA - Maroko, kekuatan anyar dari Afrika. Generasi muda Maroko secara mengejutkan mencapai final di Piala Afrika U-17 2023 yang membawa mereka ke Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia FIFA U-17 2023.

Sepak bola Maroko memasuki era baru. Sebuah era saat The Atlas Lions menjadi trending setelah berhasil mencapai semifinal Piala Dunia 2022.

Tak ada yang memprediksi Hakim Ziyech dkk bisa lolos dari penyisihan grup karena Maroko bersaing dengan dua tim elite, Kroasia dan Belgia ditambah Kanada. Namun mereka mampu melewati babak itu dan Belgia yang harus tersingkir.  

Begitu pula di babak knockout, Maroko sukses menyingkirkan raksasa Eropa, Spanyol dan Portugal. Langkah mereka akhirnya dihentikan Perancis di semifinal. Dalam perebutan tempat ketika, Maroko harus mengakui keunggulan Kroasia 2-1.

Saat Maroko melejit di Piala Dunia barulah disadari tim itu memang dihuni pemain kelas atas yang sepertinya tenggelam di klub. Beberapa di antaranya memang cukup menonjol seperti Ziyech dan Achraf Hakimi.

Namun sesungguhnya masih ada Sofyan Amrabat, Youssef En-Nesyri dan Noussair Mazraoui yang bermain di Bayern Munchen.

Sukses di Qatar, sepak bola Maroko pun sejajar dengan tim-tim elite Afrika. Apalagi, Maroko menjadi tim pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia. Tak salah bila Ziyech dkk menjadi inspirasi para yunior yang memperkuat timnas U-17.

Bahkan para remaja Maroko ini mengikuti jejak seniornya dengan meraih tiket ke Piala Dunia U-17 2023. Ini untuk kali kedua Maroko lolos ke putaran final.

Sebelumnya, The Atlas Lions yunior pernah tampil di Piala Dunia U-17 2013. Tim itu dimotori Amrabat yang kini menjadi pilar senior.

Maroko mendapat tiket ke Piala Dunia setelah mencapai semifinal Piala Afrika U-17 2013 yang digelar di negara mereka. 

Prestasi tuan rumah pun lumayan bagus karena Maroko bisa lolos dari penyisihan grup. Namun mereka gagal di babak 16 besar setelah dikalahkan Pantai Gading 2-1

Namun mereka selalu menemui kegagalan pada Piala Dunia berikutnya sampai akhirnya kembali lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2023. Keberhasilan mendapatkan tiket ke Indonesia setelah Maroko menjadi runners up Piala Afrika U-17.

Maroko menjadi salah satu kekuatan yang mengejutkan saat berlaga di Piala Afrika. Bagaimana tidak, Maroko melewati babak penyisihan di grup maut karena bersaing dengan Nigeria, Afrika Selatan dan Zambia.

Mereka tampil sebagai juara Grup B setelah memetik dua kemenangan dan sekali kalah lawan Nigeria. Maroko dan Nigeria sama-sama memiliki poin enam, tetapi Maroko unggul selisih gol. Meski demikian, keduanya lolos ke perempat final.

Perjalanan Maroko di babak knockout pun tak mudah. Namun mereka berhasil menyingkirkan tuan rumah Aljazair dan kemudian mengalahkan Mali lewat adu penalti di semifinal.

Maroko sesungguhnya nyaris merengkuh trofi saat menghadapi Senegal di laga puncak. Unggul lebih dulu, mereka malah kebobolan dua kali selama 10 menit terakhir.

Maroko sepertinya telah menjelma menjadi tim yang bukan sembarangan. Apalagi, tim ditangani pelatih yang tidak sembarangan pula, Said Chiba.

Chiba memiliki 40 caps di timnas Maroko dan pernah bermain di Eropa dengan memperkuat klub Ligue 1 Perancis Nancy dan kemudian pindah ke Motherwell, klub Skotlandia.

Setelah pensiun, dirinya sempat menjadi asisten pelatih di sejumlah klub dan timnas senior. Chiba akhirnya dberi kepercayaan membina pemain remaja.

Pelatih berusia 53 ini sukses menampilkan tim yang mampu bermain taktis dan yang terutama membangun sisi nonteknis pemain. Dirinya membantu pemain bagaimana bisa mengatasi tekanan mental saat bertanding di turnamen sekelas Piala Afrika U-17.

Chiba juga berhasil memadukan pemain lokal dan mereka yang berasal dari Eropa. Federasi sepak bola Maroko memang memanggil sejumlah pemain yang lahir di Eropa.

Mereka pun sesungguhnya bisa bermain untuk negara lain seperti Adam Boufandar yang mendapat panggilan timnas Italia U-17. Pasalnya, dia memiliki keturunan Italia dari pihak ibu. Namun Boufandar memilih panggilan timnas Maroko.

Kehadiran pemain seperti Boufandar yang saat ini bermain untuk tim yunior Juventus tentu memberi warna timnas Maroko U-17.

Dengan perpaduan fisik dan teknik dari pemain muda bertalenta, Maroko U-17 bakal menjadi pesaing yang bisa unjuk gigi d Indonesia.