JAKARTA - Dira Sugandi melihat Java Jazz Festival (JJF) bukan sekedar gelaran musik biasa, yang hanya memberikan panggung untuk penyanyi dan musisi jazz di Tanah Air. Baginya, festival ini telah membuka jalan yang lebih luas hingga ke belahan dunia lain.
Penyanyi kelahiran Bandung 45 tahun lalu, tidak pernah ragu mengatakan bahwa festival musik yang diinisiasi Peter F. Gontha telah membentuk karier musiknya sampai saat ini.
“Secara pribadi, kalau buat aku, Java Jazz dan bagaimana dampaknya buat karier aku, itu luar biasa banget. Java Jazz itu benar-benar membukakan pintu dan memberikan banyak kesempatan buat aku,” kata Dira saat dihubungi VOI, Senin, 7 April.
Dengan labelnya sebagai festival musik jazz berskala internasional, Dira berkesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak musisi besar dunia. Bahkan relasinya menjadi semakin jauh, hingga terdaftar sebagai anggota (member) Grammy atau anggota Recording Academy (selaku penyelenggara Grammy).
“Aku enggak nyangka bisa berkolaborasi dengan musisi-musisi legendaris kaya George Duke dan Harvey Mason Sr., yang akhirnya tuh efek dominonya enggak sampai di situ aja,” tutur Dira.
“Pada saat aku nyanyi sama Harvey Mason, ternyata anak dia produser, aku dikenalin dan bisa rekaman sama dia. Setelah rekaman itu, ternyata dia diangkat jadi CEO Grammy, setelah itu aku bisa dijadiin member Grammy juga,” sambungnya.
Jadi member Grammy bukan perkara mudah, banyak syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Yang menjadikannya lebih istimewa, hanya mereka yang menjadi anggota yang bisa mendaftarkan karyanya menjadi nominasi untuk Grammy Awards.
“Kan banyak musisi Indonesia enggak tau yang kaya gitu. Ya akhirnya aku direkomendasikan sama dia (Harvey Mason Jr.) untuk jadi member,” katanya.
Sebagai anggota Grammy, kata Dira, relasinya dengan banyak musisi dan pelaku musik dunia menjadi semakin luas. Komunikasi dengan sesama anggota kerap terjadi untuk saling memberi dukungan.
Dira sadar betul bahwa capaian tersebut diraih berkat apa yang didapat dari keterlibatannya di Java Jazz Festival selama ini.
“Jadi ya lumayan, networking (relasi) aku jadi melebar. Ya itu semuanya berkat Java Jazz,” ucapnya.
Dira juga akan tampil dalam pergelaran tahun ini. Dia menyebut akan ada penampilan spesial yang telah dipersiapkan bersama musisi-musisi Tanah Air lain. Selain itu, ia juga akan tampil dalam konsep pertunjukan solo dengan tema tersendiri.
“Tahun ini, kita akan melakukan sesuatu yang spesial pastinya. Aku akan terlibat di suatu special project dengan beberapa musisi lokal. Pastinya kita akan menyajikan sesuatu yang beda banget, karena ini tahun ke-20 (JJF),” tutur Dira.
BACA JUGA:
“Tapi di samping itu, aku juga akan menampilkan set aku sendiri untuk yang solo. Kayanya tahun ini pengin bikin tribute untuk penyanyi-penyanyi soul perempuan yang legendaris,” imbuhnya.
Sebagai informasi, JJF tahun ini akan diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 30 Mei - 1 Juni. Penyelenggara akan menghadirkan 11 panggung yang menampilkan sekitar 30 penampil luar negeri dan puluhan penampil dalam negeri.
Adapun, penampil luar negeri yang sudah dipastikan tampil, antara lain Jacob Collier, Raye, Tunde Baiyewu, Snarky Puppy, Lettuce, The Stevie Wonder Celebration, Jose Miguel, Jeff Lorber, BPM (Brian Bromberg, Paul Brown, Michael Paulo), Tony Monaco, Kamasi Washington, Brian Simpson, Jesus Molina, Shakatak, Yun Seok Cheol Trio, dan masih banyak lagi.
Sementara, penampil dari dalam negeri meliputi Endah N Rhesa Extended, Nyoman Paul, Rahmania Astrini, Rieka Roslan & Nada Dara, Rizky Febian, Rony Parulian, Wijaya 80, Jordan Susanto, Nonaria x Horns Big Band, Aib Show, Syahravi dan The Lantis, dan masih banyak lagi yang akan diumumkan dalam waktu dekat.