ACEH - Anji memperoleh rekomendasi rehabilitasi setelah Badan Nakotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta melaksanakan asesmen. Selebritas pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto ini akan dibawa ke lokasi rehabilitasi.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Ady Wibowo, mengatakan bahwa Anji mendapat izin rehabilitasi, tetapi proses hukum pidana tak lantas berhenti.
BACA JUGA:
-
| LIFESTYLE
Usai Rehabilitasi, Nia Ramadhani Jalani Sidang Perdana Kasus Narkoba
02 Desember 2021, 17:18
"Tetap berjalan proses hukumnya," tegas Ady, Rabu, 23 Juni.
Seperti diketahui, Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap Anji di rumahnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Jumat, 11 Juni. Saat petugas menggeledah studio Anji, ditemukanlah barang bukti berupa ganja yang diselipkan di dalam speaker serta barang bukti lainnya di Bandung, Jawa Barat.
Istri Anji Memberi Dukungan
Beberapa barang bukti yang diamankan adalah serbuk ganja siap konsumsi, biji dan batang ganja, serta buku yang berjudul Hikayat Pohon Ganja.
Sebagai istri, Wina Natalia memberikan dukungan, salah satunya melalui unggahan di Instagram pada 18 Juni. Ia mengunggah fotonya yang tengah berpelukan dengan Anji dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang mereka terima.
"Terima kasih tak terhingga untuk semua doa dan dukungan tiada henti bagi @duniamanji , saya, dan keluarga. Perhatian luar biasa dari semuanya sangat menguatkan langkah kami dalam menghadapi ujian hidup yang berat ini," tulisnya di kolom keterangan.
"Sebagai seorang istri, saya akan terus mendampingi @duniamanji dalam menjalankan semua proses yang ada. Sebagai seorang ibu, saya tetap akan melakukan aktifitas seperti biasa, menjaga dan membesarkan anak-anak," lanjutnya di Instagram @winanatalia.
Seolah tak ingin terpengaruh besar pada kasus yang dihadapi Anji, Wina juga mengunggah video untuk menguatkan diri. "Tak ada alasan untuk melihat ke belakang jika kamu punya banyak harapan untuk di depan," tulisnya.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Anji Direhabilitasi, Wina Natalia Tak Mau Lihat ke Belakang. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
