Bagikan:

YOGYAKARTA – Anak-anak tumbuh di dunia yang cepat sekali berkembang. Maka penting bagi anak-anak terampil beradaptasi untuk masa depan. Supaya anak bisa mengikuti perkembangan zaman, maka persiapkan mereka dengan pembelajaran berikut ini.

1. Fleksibilitas kognitif

Ini terkait dengan cara berpikir yang fleksibel. Ketika suatu waktu harus berpikir cepat dan relevan, anak-anak sudah siap dengan tersebut. Fleksibilitas kognitif merupakan komponen inti dari fungsi eksekutif yang memungkinkan seseorang mengubah cara berpikir mereka dalam menanggapi lingkungan baru.

Cara mendorong anak supaya terampil dalam fleksibilitas kognitif, pertama, dengan mengajarkan kemampuan dengan memodelkan cara Anda menyesuaikan diri dengan teknologi baru. Kedua, tantang asumsi anak dengan membuat pertanyaan tentang pengalamannya menggunakan teknologi baru. Ketiga, hargai problem solving daripada menghafal untuk menemukan solusi.

hal yang perlu dipersiapkan ortu agar anak terampil beradaptasi pada masa depan
Ilustrasi hal yang perlu dipersiapkan ortu agar anak terampil beradaptasi pada masa depan (Freepik)

2. Berpikir kritis dan metakognisi

Metakognisi, dilansir Psychology Today, Jumat, 7 Maret, melibatkan refleksi atas pemikiran sendiri. Teknologi yang berkembang, terbuka kemungkinan memengaruhi keputusan anak-anak di masa depan mereka nanti. Maka anak-anak perlu didorong mengembangkan keterampilan penalaran tingkat tinggi.

Cara mendorong belajar keterampilan ini, dengan memperkenalkan anak-anak pada pengkodean melalui alat berbasis Python, Scratch, Tynker. Cara kedua menurut saran profesor psikologi Jessica Koehler, Ph.D., bahas bagaimana kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) memengaruhi kehidupan sehari-hari. Serta ajarkan anak-anak untuk mempertanyakan cara kerja mesin pencarian Google, misalnya.

3. Berpikir divergen dan kreativitas

Meskipun teknologi berkembang dengan hebat, mereka tidak memiliki kreativitas, empati, dan kecerdasan emosional seperti manusia. Terampil berpikir divergen, menurut J.P. Guilford melibatkan pembuatan beberapa solusi untuk suatu masalah, bukan jawaban yang benar. Nah, supaya anak memiliki keterampilan ini, orang tua perlu mendukung anak-anaknya untuk aktif bercerita dan mengekspresikan sisi artistiknya. Penting juga mendorong anak memecahkan masalah secara kreatif, misalnya dengan musik atau perlainan Lego. Perlu juga memperkenalkan pemikiran untuk mendesain yang menekankan kebebasan pendapat.

4. Kecerdasan emosional dan keterampilan sosial

Kecerdasan artifisial dalam teknologi, tidak memiliki kecerdasan emosional, kepemimpinan, dan kerja sama tim. Keterampilan ini penting diajarkan pada anak-anak supaya mereka sukses dalam pekerjaannya ke depan nanti. Kecerdasan emosional bisa diajarkan dengan menekankan kesadaran diri, mengelola emosi, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.

hal yang perlu dipersiapkan ortu agar anak terampil beradaptasi pada masa depan
Ilustrasi hal yang perlu dipersiapkan ortu agar anak terampil beradaptasi pada masa depan (Freepik)

5. Literasi media dan berpikir kritis

Banyaknya misinformasi, penting ditanggapi secara kritis. Maka mendorong anak-anak untuk memiliki pemikiran kritis, ajari anak memiliki literasi media. Misalnya dengan mengevaluasi sumber informasi, terbuka pada argumentasi dan pengambilan perspektif, serta mendiskusikan berita, iklan, serta konten media sosial.

6. Kemampuan beradaptasi dan pola pikir berkembang

Anak-anak perlu diajarkan bahwa tantangan membuka peluang untuk perkembangan pola pikirnya. Dengan begitu, anak lebih mampu beradaptasi serta mengupayakan suatu hal dengan gigih. Cara mendorong keterampilan ini, dengan memuji usaha mereka daripada hasilnya. Ajarkan bahwa kegagalan itu adalah pengalaman belajar. Serta dorong anak-anak untuk keluar dari zona nyaman dan senang belajar sesuatu yang baru.

7. Keterampilan kewirausahaan dan keuangan

Banyak karir di masa depan yang melibatkan kewirausahaan, kerja lepas, dan berdaya secara mandiri. Teori efikasi diri Albert Bandura menyatakan bahwa orang yang percaya pada kemampuan mereka untuk berhasil lebih cenderung mengambil inisiatif dan bertahan melalui tantangan. Cara mendorong keterampilan ini, dengan mengajarkan pengelolaan uang. Seperti menabung, berinvestasi, dan membuat rencana anggaran. Perkenalkan juga pemikiran kewirausahaan serta bantu anak-anak mengembangkan ketahanan.

8. Penggunaan teknologi secara etis dan bertanggung jawab

Teknologi menimbulkan masalah etika, mulai dari melanggar privasi hingga bias informasi. Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg menjelaskan bagaimana anak-anak berkembang dari moralitas dasar yang digerakkan oleh aturan ke tingkat penalaran etika yang lebih tinggi. Cara mendorong anak supaya fasih dalam keterampilan ini, pertama, bahas tentang etika terkait teknologi. Atau tentang siapa yang harus bertanggung jawab kalau melakukan kesalahan. Ajarkan pula kewargaan digital serta perilaku daring yang bertanggung jawab.

9. Belajar sepanjang hayat secara mandiri

Teknologi membentuk industri. Karena itu penting agar anak-anak belajar sepanjang hayat secara mandiri, tanpa harus terbelenggu industri. Pembelajaran keterampilan ini, terkait dengan otonomi, kompetensi, dan hubungan dengan orang lain. Maka penting bagi orang tua terbuka pada pilihan anak-anak ingin belajar apa yang mereka minati. Penting juga belajar menggunakan sumber daya daring serta mengeksplorasi keingintahuan mereka.

Itulah hal yang harus dipersiapkan orang tua agar anak-anak terampil beradaptasi pada masa depan. Pesan Koehler, masa depan adalah milik mereka -anak-anak- dan bersifat fleksibel. Mereka perlu memiliki motivasi, kecerdasan emosional, kemampuan berpikir kritis, dan selalu bertumbuh seiring dengan perkembangan zaman.