Bagikan:

JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, muncul sebuah tren rambut baru. Tren tersebut adalah recession hair atau rambut resesi.

Gaya rambut tersebut mencerminkan realitas ekonomi yang semakin menekan banyak orang untuk memangkas pengeluaran mereka, termasuk dalam perawatan rambut. Tren ini membuat orang memilih mengurangi perawatan rambut di salon mahal dan mempertahankan warna rambut asli mereka.

Tren ini semakin populer di kalangan wanita, yang sebelumnya memilih warna pirang terang sekarang membiarkan akar rambut asli mereka tumbuh. Jika ingin mewarnai rambut, penganut tren ini akan lebih memilih warna yang lebih gelap yang tampak seperti warna alami.

“Warna pirang natural yang lebih lembut dan tidak terlalu mencolok kini lebih populer. Ini memberikan tampilan yang tetap elegan dan lebih mudah dirawat,” tutur stylist dan manajer salon Blue Tit London, Reece Wentworth, dikutip dari Mirror, pada Rabu, 5 Maret 2025.

Penggunaan warna rambut yang terang dan berbagai gaya dinilai terlalu mahal untuk sebagian orang, sehingga menerapkan tren rambut resesi. Rambut yang berwarna dan mengalami banyak proses styling juga memakan lebih banyak biaya dalam perawatannya.

Selain menghemat dalam biaya, tren rambut resesi juga memberikan tampilan dengan kesan eksklusif. Tren ini juga mengikuti pergeseran dunia kecantikan saat ini yang menuju kesederhanaan dan keindahan yang tampaknya alami.

Tren ini juga didukung oleh banyak selebriti yang mulai mengurangi pewarnaan rambut dan memilih warna yang lebih gelap serta natural. Beberapa di antaranya adalah Ariana Grande dan Taylor Swift, yang beralih ke warna rambut lebih lembut.