Bagikan:

JAKARTA - Kesehatan otak harus dijaga dengan baik demi menghindari berbagai gangguan kognitif seperti demensia, yang bisa berujung penyakit alzheimer. Dalam menjaga kesehatan otak banyak hal yang bisa dilakukan, seperti menerapkan pola makan sehat hingga pola hidup sehari-hari yang sehat.

Dilansir dari Times of India, kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan juga bisa membantu menjaga kesehatan otak, yakni kegiatan menyikat gigi. Sikat gigi selama 2 menit setiap pagi dan malam dapat mencegah timbulnya demensia dan menjaga otak sehat dalam jangka panjang.

“Jika Anda mengabaikan kesehatan mulut, Anda meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, demensia, dan penyakit lain di bagian tubuh mana pun,” kata pakar kesehatan mulut dan demensia, Dr Alp Kantarci, dikutip pada Kamis, 27 Februari 2025.

Beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa kesehatan mulut berhubungan langsung dengan kesehatan otak. Salah satunya studi yang diterbitkan dalam Alzheimer’s & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association.

Studi tersebut menganalisis 468 peserta dengan data periodontal klinis, plak mikroba oral, sampel serum, serta MRI otak. Melalui studi setelah disesuaikan dengan beberapa faktor risiko menunjukkn beberapa ciri periodontitis atau penyakit gusi dapat memengaruhi penyakit alzheimer dan demensia.

Pada studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer’s Disease menganalisis antibodi terhadap 19 bakteri mulut, untuk mengetahui hubungannya dengan diagnosis alzheimer dan demensia. Hasilnya, orang dewasa dengan tanda penyakit gusi dan infeksi mulut lebih mungkin mengembangkan penyakit alzheimer.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut untuk menjaga kesehatan otak. Salah satu caranya adalah dengan menyikat gigi secara rutin setiap pagi dan malam selama dua menit.

“Ini sangat rumit, dan inilah kenapa kita tidak bisa mengatakan ‘jika Anda menderita periodontitis, Anda akan terkena penyakit alzheimer’. Namun, yang kita tahu jika Anda menderita periodontitis yang parah, kemungkinan terkena penyakit alzheimer lebih besar,” pungkas profesor kedokteran gigi geriatri di Univesitas Groningen Belanda, Anita Visser.