Bagikan:

JAKARTA - Berjalan kaki merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa ritme kecepatan jalan kaki ternyata bisa mengungkap seseorang bahagia atau tidak.

Hal tersebut diungkap oleh psikolog dari University of Hertfordshire, Profesor Richard Wiseman melalui penelitiannya, yang menyebut bahwa seseorang yang ritme berjalannya cepat cenderung kurang bahagia. Mereka berjalan cepat disebut sibuk pada pekerjaan, tanpa memperhatikan dirinya dan hal di sekitar.

Mengutip dari StudentG, Minggu, 26 Januari 2025, penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan responden 35 perempuan dan 35 pria. Profesor Wiseman bersama timnya meneliti seberapa cepat 70 orang tersebut dapat menyeberang trotoar dengan memegang ponsel, sembari membawa barang-barang.

Perlu menjadi catatan bahwa berjalan cepat yang diteliti bukan aktivitas olahraga, melainkan perilaku seseorang dalam kesehariannya. Penelitian tersebut menunjukkan orang yang ritme berjalannya cepat cenderung fokus, perfeksionis, dan ingin semuanya selesai dengan cepat.

Hal tersebut membuat mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dalam kesehariannya. Seseorang dengan ritme jalan cepat disebut memiliki kepribadian yang tegas, percaya diri, ekstrovert, energik, bertekad tinggi, hingga langsung bertindak tanpa banyak berbicara.

Meski demikian, dalam beberapa kasus orang berjalan cepat merasa stres dan cemas. Terlebih dengan sifat perfeksionis mereka yang bisa berdampak negatif, di mana mereka menginginkan semua berjalan sempurna.

Kesibukan mengejar akan kesempurnaan tersebut membuat mereka merasa kurang bahagia. Ini juga membuat mereka tidak sempat menikmati hal-hal yang ada di sekitar mereka.

Profesor Wiseman menjelaskan bahwa orang yang cenderung berjalan cepat juga ingin semua hal lainnya dapat bergerak dengan cepat. Mereka akan stres bila ada orang yang berjalan lama di hadapannya.

Mereka tidak tenang jika tidak ada yang yang dikerjakan, tidak bisa mengantre walaupun antreannya yang pendek, dan terlihat tidak suka mendengar penjelasan lama dari orang lain. Jika mengalami tanda-tanda ini, Profesor Wiseman mengingatkan untuk perlahan belajar lebih santai dan menikmati hidup, agar merasa bahagia secara maksimal.