Apa Itu Resistensi Leptin? Penyebab Orang Alami Obesitas
Apa itu resisrtensi leptin (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Banyak yang mengira orang obesitas disebabkan karena terlalu banyak makan. Ada benarnya, namun makan berlebihan bukan satu-satunya penyebab obesitas. Padahal kasus obesitas tidak sesederhana pada rakus atau kalap makan. 

Di balik kasus obesitas, ada hubungannya dengan hormon leptin. Resisten terhadap hormon leptin ternyata sangat berpengaruh dalam penumpukan lemak di tubuh. Bagi Anda yang ingin menerapkan hidup sehat maka perlu tahu apa itu resistensi leptin dan perannya terhadap obesitas. 

Apa Itu Leptin?

Leptin adalah hormon peptida yang dihasilkan oleh sel lemak. Hormon ini berperan dalam mengendalikan nafsu makan dan munculnya rasa lapar. Leptin akan mengirim sinyal ke otak untuk memberitahu ketika perut sudah kenyang. 

Pada bagian hipotalamus di otak manusia, terdapat reseptor atau zat khusus yang menerima sinyal dari hormon leptin. Hipotalamus akan aktif ketika kadar leptin di tubuh terlalu tinggi. Hormon leptin meningkat saat perut kenyang dan akan menyalurkan sinyal ke reseptor. 

Reseptor khusus di hipotalamus akan menerima pesan yang menandakan perut sudah terisi penuh. Proses ini akan menurunkan rasa lapar dan nafsu makan Anda. Namun jika hormon leptin terlalu rendah maka bisa menyebabkan kebalikannya. Seseorang akan cenderung makan berlebihan. 

Apa Itu Resistensi Leptin yang Bisa Menyebabkan Obesitas?

Hormon leptin memiliki pengaruh besar pada risiko obesitas yang bisa dialami seseorang. Resistensi leptin akan membuat seseorang dalam mode kelaparan, sehingga nafsu makan tinggi. Resistensi leptin adalah kondisi ketika kurangnya sensitivitas terhadap leptin. 

Apabila Anda mengalami resistensi leptin maka otak tidak akan merespons leptin seperti biasanya. Lantaran terus-terusan dirangsang oleh leptin, Anda tidak dapat merasakan kenyang. Kondisi ini akan membuat Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih banyak, meskipun terdapat simpanan lemak yang cukup di dalam tubuh. 

Orang obesitas menyimpan banyak lemak tubuh di sel-sel lemaknya. Jumlah leptin pada tubuh seseorang sebanding dengan jumlah lemaknya karena hormon leptin diproduksi oleh sel-sel lemak. Orang berbadan gemuk memiliki tingkat leptin yang sangat tinggi. Namun masalah yang kerap terjadi adalah sinyal leptin tidak berfungsi sehingga terjadi resistensi leptin. 

Penyebab Resistensi Leptin

Dibalik terjadinya resistensi leptin, ada beberapa mekanisme sel yang membuat kurangnya sensitivitas terhadap leptin. Berikut ini sejumlah faktor yang menyebabkan resistensi leptin dalam tubuh seseorang:

  • Peradangan di hipotalamus bagian otak kemungkinan menjadi penyebab resistensi leptin. 
  • Tingginya asam lemak bebas dalam aliran darah bisa meningkatkan metabolik lemak di otak dan mengganggu sinyal leptin.
  • Memiliki kadar leptin yang tinggi. 

Hampir seluruh faktor di atas mengalami peningkatan pada orang obesitas. Jadi kondisi obesitas dan hormon leptin saling berhubungan satu sama lain. Orang bisa menjadi lebih gemuk dan kadar leptin akan meningkat tinggi. 

Cara Mencegah Resistensi Leptin

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah resistensi leptin. Bagi Anda yang mengkhawatirkan potensi obesitas, berikut ini sejumlah cara untuk mencegah resistensi leptin:

  • Menghindari makanan olahan karena bisa mengganggu kesehatan usus dan memicu peradangan.
  • Mengonsumsi serat larut bisa membantu menjaga kesehatan usus dan melawan risiko obesitas.
  • Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin.
  • Memiliki waktu istirahat atau tidur yang cukup.
  • Menurunkan trigliserida darah dengan cara mengurangi asupan karbohidrat.
  • Mengonsumsi lebih banyak makanan mengandung protein untuk membantu menurunkan berat badan.

Demikianlah ulasan mengenai apa resistensi leptin dan hubungannya dengan obesitas. Selama ini orang-orang mengira bahwa penyebab obesitas ialah makan terlalu banyak dan malas berolahraga. Namun jika dilihat lebih dalam lagi secara ilmu kesehatan, ada resistensi leptin yang berperan penting dalam terjadinya obesitas. Baca juga efek samping perut buncit yang perlu diwaspadai.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.