Cara Mencegah Kelahiran Prematur Berulang dan Memperkecil Faktor Risikonya
Ilustrasi ibu hamil (Foto: Pixabay/Greyerbaby)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Cara mencegah kelahiran prematur berulang sangat penting untuk disimak, terlebih bagi ibu yang memiliki riwayat persalinan prematur.

Pasalnya, pengalaman persalinan prematur (bayi dilahirkan sebelum mencapai usia 37 minggu) bisa membawa kegelisahan tersendiri bagi ibu hamil. Pasalnya, risiko melahirkan bayi secara prematur akan menjadi lebih besar bila ibu pernah mengalaminya.

Menyadur laman University of Utah Health, risiko persalinan prematur akan meningkat sebesar 35-40 persen bila pernah mengalami hal serupa sebelumnya.

Lantas, bagaimana cara mencegah kelahiran prematur berulang? Dirangkum dari berbagai sumber, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Cara Mencegah Kelahiran Prematur Berulang

 Sedianya, tidak ada cara khusus untuk mencegah kelahiran prematur berulang. Kendati demikian, terdapat sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk memperkecil risiko kelahiran prematur berulang, di antaranya:

  • Lakukan pemeriksaan USG untuk deteksi dini masalah kehamilan: Gejala persalinan prematur bisa dideteksi dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Dengan melakukan pemeriksaan ini, dokter bisa memberikan saran perawatan yang sesuai dengan kondisi ibu dan janin.
  • Cervical cerclage: Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the Turkish-German Gynecological Association, prosedur penjahitan untuk menutup leher rahim (cervical cerclage) bisa menurunkan risiko kelahiran prematur. Selain itu, prosedur ini juga dapat menurunkan angka kematian perinatal oada ibu dengan riwayat kelahiran prematur yang memiliki ukuran panjang serviks 25 mm atau lebih pendek.
  • Suntik hormon progesteron: Metode ini dapat mengurangi risiko kelahiran prematur berulang hingga 30 persen. Suntuk hormon progesteron jenis 17P terbukti aman bagi ibu hamil dan tidak menganggu pertumbuhan janin. Suntik progresteron bisa dilakukan ketika janin berusia 16 minggu. Ibu bisa mendapatkan suntikan setiap minggu hingga usia kehamilan mencapai 36 minggu.
  • Perhatikan jarak kehamilan: Jarak kehamilan yang terlalu dekat bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur berulang. Untuk mencegahnya, Anda perlu memberikan jarak kehamilan yang cukup. University of Utah Health menyarankan agar Anda memiliki jarak 18 bulan setelah kelahiran prematur yang terjadi sebelumnya.
  • Menjaga pola makan seimbang: Menjaga pola makan seimbang selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko kelahiran prematur. Nutrisi yang didapat melalui sayuran, buah-buahan, biji-bijian, daging tanpa lemak dan produk susu dapat mendukung kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin yang sedang berkembang di dalam rahim.

Selain menerapkan cara-cara di atas, masih ada sejumlah hal lain yang dapat mencegah kelahiran prematur berulang, seperti:

  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang
  • Konsumsi asam folat minimal 400 mcg untuk menguatkan dinding rahim
  • Memantau kesehatan janin secara teratur lewat pemeriksaan USG
  • Istirahat yang cukup
  • Mengatasi masalah kesehatan yang dialami

Demikian informasi tentang cara mencegah kelahiran prematur berulang. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.