Mengenal Mugwort, Bahan <i>Skin Care</i> Populer di Korea Selatan
Ilustrasi bunga dan daun kering (Pexels/fotografierende)

Bagikan:

JAKARTA – Banyak orang mengira bahwa mugwort adalah kenikir. Bentuk daunnya memang mirip, namun mugwort memiliki nama ilmiah Artemisia Princeps. Mugwort merupakan tanaman yang akhir-akhir ini populer dijadikan bahan skin care asal Korea Selatan.

Apa sebenarnya kandungan dalam mugwort sehingga diklaim aman untuk kulit sensitif?

Awalnya, mugwort adalah tanaman gulma yang ditemukan di kawasan bagian utara garis khatulistiwa. Selama berabad-abad, mugwort dimanfaatkan sebagai bahan makanan, olahan herbal, obat tradisional dan bahkan dipakai untuk jimat mengusir roh jahat.

Di Jepang dikenal dengan yomogi dan di Korea Selatan disebut dengan ssuk. Dalam praktik pengobatan tradisional, daun mugwort dibakar dan ditempelkan pada bagian tubuh.

Tujuannya untuk melancarkan sirkulasi darah. Mugwort juga diolah menjadi tisane atau minuman herbal yang menenangkan.

Tampaknya tidak ada yang spesial dari tanaman yang dapat tumbuh dimanapun ini. Namun, sejak produk kecantikan asal Korea Selatan memakainya sebagai bahan pembuatan, namanya naik daun.

Manfaat mugwort untuk kecantikan diformulasikan dalam satu produk perawatan wajah yang membantu menenangkan dan merawat kulit sensitif. Didalam satu tangkai mugwort mengandung vitamin E dan antioksidan. Dua kandungan tersebut mampu menutrisi, melindungi, dan menenangkan.

Mulai dari bunga, daun hingga akar mugwort memiliki manfaat. Kesemuanya diolah secara terpisah menjadi bubuk obat, tisane, dan krim bernutrisi.

BACA JUGA:


- https://voi.id/lifestyle/31540/berkenalan-dengan-i-azelaic-acid-i-pendatang-baru-dunia-i-skincare-i-yang-efektif-atasi-jerawat

- https://voi.id/lifestyle/31827/cara-memakai-masker-spirulina-yang-tepat-agar-hasil-lebih-maksimal

- https://voi.id/lifestyle/32281/tips-wajah-bebas-jerawat-meski-seharian-memakai-masker-apa-saja

- https://voi.id/lifestyle/32233/tips-dan-manfaat-lakukan-i-facial-i-i-di-rumah-agar-tetap-cantik-kala-pandemi

- https://voi.id/lifestyle/32263/i-sustainable-fashion-i-tren-fesyen-ramah-lingkungan-yang-populer-di-tahun-2021

[/see_also

Orang Korea Selatan bukan yang pertama mengolah dan memanfaatkan mugwort. Sebelumnya, penduduk asli Amerika Utara memakai daun mugwort tumbuk untuk mengobati memar, gatal, luka kulit, ruam, dan eksim.

Berdasarkan cerita mitologi di Korea Selatan, mugwort berhubungan dengan berdirinya dinasti Korea pertama, Gojoseon. Mengutip dari Allure, dikisahkan seekor beruang dan harimau ingin jadi manusia, menjadi Hwanung.

Putra Penguasa Langit menguji mereka dengan diminta tinggal di dalam gua selama 100 hari dan dibekali daun mugwort serta bawang putih.

Beruang bertahan dan cukup kenyang dengan hanya mengonsumsi mugwort selama 21 hari. Hingga sampailah pada waktunya, beruang menjadi Hwanung dan melahirkan Dangun, pendiri Dinasti Gojoseon.

Dilansir oleh Glam Touch, berbagai penelitian ilmiah membuktikan bahwa mugwort bersifat anti inflamasi, anti bakteri, dan anti jamur. Dari ketiga sifat tersebut, mugwort bisa dibilang sebagai bahan multifungsi.

Mugwort untuk wajah, karena mengandung vitamin E, diklaim dapat mengatasi tanda-tanda penuaan pada kulit. Selain itu, ketangguhan vitamin E mampu membuat kulit tetap lembab, meminimalisir efek terpapar matahari serta mengencangkan kulit.

Pernah ‘kah Anda mengulik tentang bahan skin care yang Anda dipakai? Ternyata, mugwort adalah bahan perawatan wajah yang juga menyejarah.