Ciri-Ciri Mata Silinder pada Anak dan Orang Dewasa Beserta Penyebabnya
Ilustrasi anak yang menderita mata silinder (Foto: Pixabay/Hainguyen1982)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Mata silinder atau astigmatisme merupakan gangguan refraksi mata karena lengkungan permukaan kornea tidak sempurna. Gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kendati demikian, ciri-ciri mata silinder pada anak dan orang dewasa berbeda. Untuk penjelasan lengkapnya, simak artikel berikut ini.

Apa itu Mata Silinder?  

Dikutip dari Ai-Care, mata silinder adalah salah satu gangguan refraksi mata, dimana cahaya masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya bentuk kornea tidak normal.

Penderita astigmatisme memiliki bentuk mata melengkung menyerupai bagian belakang sendok. Saat cahaya masuk ke mata, cahaya dibiaskan tidak merata, lebih banyak ke satu arah ketimbang yang lain. Karena cahaya tidak bisa fokus dengan tepat pada jarak berapa pun, pandangan akan terlihat buram dan bergelombang.

Seseorang bisa mengalami astigmatisme pada salah satu mata atau keduanya. Selain itu, kelengkungan mata dapat berubah sehingga astigmatisme dapat bertambah atau berkurang seiring berjalannya waktu.

Ciri-Ciri Mata Silinder pada Anak dan Orang Dewasa

Telah disinggung di atas, ciri-ciri mata silinder pada anak dan orang dewasa berbeda. Gejala maata silinder pada anak berupa kesulitan untuk fokus membaca tulisan pada sebuah buku. Anak-anak yang menderita astigmatisme juga bisa merasakan sakit kepala, ketegangan pada mata, dan kelelahan. 

Sementara pada orang dewasa, gejala mata silinder yang mungkin dirasakan penderitanya adalah sebagai berikut:

  • Pengelihatan kabur
  • Mata terasa lebih tegang
  • Kerap sakit kepala
  • Mata terasa tidak nyaman
  • Sulit untuk fokus ketika membaca atau menghadap komputr
  • Sulit melihat cahaya pada malam hari atau redup
  • Perlu menyipitkan mata agar bisa melihat sesuai dengan jelas.

Penderita mata silinder, baik anak maupun orang dewasa sering tidak menyadari bahwa mereka mengalami astigmatisme. Sehingga tak sedikit penderita yang membiarkannya dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, agar terhindar dari mata silinder, usahakan untuk segera melakukan pemeriksaan mata ketika merasakan gejala.

Penyebab Mata Silinder

Penyakit mata silinder seringkali diturunkan dari orang tua. Selain itu, mata silinder juga bisa disebabkan oleh penyakit mata seperti keratoconus (kornea mata menipis dan lama-lama menonjol keluar, seperti bentuk kerucut), cedera pada mata atau dampak setelah mengalami operasi mata.

Risiko mata silinder dapat meningkat karena berbagai faktor berikut:

  • Adanya jaringan parut pada kornea mata (degenerasi kornea) atau penipisan kornea mata.
  • Mengalami rabun dekat (hipermetropia).
  • Mengalami rabun jauh (myopia).
  • Adanya riwayat operasi mata seperti operasi katarak.

Cara Mengatasi Mata Silinder

Ketika Anda mengalami mata silinder, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat penglihatan menjadi lebih baik, di antaranya:

  • Menggunakan kacama mata atau kontak lensa: Penggunaan kaca mata dengan lensa silinder dapat memfokuskan kembali cahaya yang masuk ke retina supaya penglihatan menjadi lebih jelas.
  • Operasi: Salah satu operasi yang bisa dilakukan adalah LASIK (laser assited in-situ keratomileusis), laser bisa membatu membentuk kembali kornea mata.

Demikian informasi tentang ciri-ciri mata silinder pada anak dan orang dewasa beserta gejala dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.