Seberapa Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala? Kenali Efeknya Sebelum Terlambat
Ilustrasi (Miriam Alonso/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Apakah Anda memiliki kebiasaan tidur malam dengan lampu menyala? Jika iya, ternyata menurut penelitian kebiasaan ini punya efek kurang baik bagi kesehatan. Biar kebiasaan ini tidak semakin lama dilakukan, kenali efek tidur dengan lampu menyala bagi tubuh berikut ini.

Membuat Lebih Sulit untuk Tertidur

Cahaya merupakan sinyal kuat bagi otak untuk tetap terjaga. Di sisi lain, kegelapan memberi tahu otak Anda untuk beristirahat karena sudah waktunya tidur, catat The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), disadur dari Livestrong, Kamis, 14 September.

Itu karena cahaya menekan sekresi melatonin, hormon yang dipompa otak saat gelap, menurut National Center for Complementary and Integrative Health. Sehingga membantu Anda tidur dan mengatur siklus tidur-bangun, yang juga dikenal sebagai jam internal tubuh. Selain itu, cahaya juga dapat merangsang otak, sehingga lebih sulit bersantai sebelum tidur.

Penelitian sebelumnya dalam ‌The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism‌ menemukan bahwa, orang yang terkena paparan cahaya ruangan selama delapan jam sebelum tidur, memproduksi melatonin lebih rendah dan pelepasannya tertunda dibandingkan dengan orang yang terpapar cahaya redup.

(Miriam Alonso/Pexels)

Mengganggu Siklus Tidur

Cahaya kamar dapat mengganggu berbagai tahapan tidur, yang semuanya penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Penelitian sebelumnya di ‌Sleep Medicine‌ menemukan bahwa tidur dengan lampu di samping tempat tidur menyala dapat mengacaukan siklus tidur, meningkatkan tidur tahap 1 (tahap awal tidur pendek dan ringan), dan mengurangi tidur gelombang lambat (tidur nyenyak).

Sering terbangun dari tidur juga meningkat saat lampu menyala. Mengapa? Sebab lampu memengaruhi aktivitas otak, bahkan saat Anda tidur sebentar. Penelitian tambahan di ‌Chronobiology International‌ pada tahun 2019 menemukan bahwa tingkat cahaya rendah sekalipun saat mata tertutup memengaruhi ritme sirkadian Anda.

Menurunkan Kualitas dan Lama Tidur

Cahaya di dalam kamar tetap bisa memengaruhi tidur meski mata sudah terpejam. Tidur di ruangan dengan paparan cahaya malam hari yang terang dikaitkan dengan penurunan waktu tidur, menurut penelitian pada bulan Juni 2016 di ‌Sleep‌ Medicine. Mengapa?sebab produksi melatonin jadi terhambat.

Membuat Tubuh Tidak Segar saat Bangun Keesokan Harinya

Jika Anda kurang tidur atau kualitas waktu tidur Anda buruk, kecil kemungkinan Anda akan bangun dengan perasaan segar. 

“Tidur dengan lampu menyala bisa membuat Anda merasa lelah keesokan harinya,” kata Shelby Harris, PsyD, direktur kesehatan tidur di Sleepopolis. 

"Ini dapat memengaruhi konsentrasi, suasana hati, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan," lanjut Harris.

Dapat Mempengaruhi Risiko Penyakit Kronis 

Kurang tidur telah dikaitkan dengan perkembangan diabetes, penyakit kardiovaskular, obesitas dan depresi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Dan tentu, tidur dengan lampu menyala tidak akan membuat Anda makin nyenyak.

Dalam sebuah penelitian kecil yang melibatkan 20 orang di ‌PNAS‌ pada bulan Maret 2022, orang dewasa sehat yang tidur dengan paparan cahaya sedang selama satu malam memiliki detak jantung malam hari yang lebih tinggi, penurunan variabilitas detak jantung (salah satu penanda kesehatan jantung), dan resistensi insulin yang lebih tinggi. Keesokan paginya dibandingkan dengan mereka yang tidur dalam cahaya redup.

Meski Penelitian jangka panjang tetap diperlukan, namun para peneliti mengatakan bahwa tidur di lingkungan yang lebih gelap dapat bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular dan metabolisme.

Tidur malam dengan lampu menyala dapat membuat Anda lebih sulit tidur, memengaruhi ritme sirkadian, dan mengganggu kualitas atau durasi tidur. Jika memungkinkan, prioritaskan suasana tidur yang gelap di malam hari.

“Agar tidur lebih nyenyak, penting membuat ruangan menjadi gelap dengan mematikan lampu, menggunakan tirai, atau pakai penutup mata,” kata Harris.