Risiko Memakai Helm Basah dan Lembap, Jangan Anggap Sepele!
Ilustrasi memakai helm (Pexels/Cottonbro)

Bagikan:

JAKARTA – Sesuai safety operational procedure, naik kedaraan bermotor wajib memakai helm. Namun, saat musim hujan paling rawan untuk helm Anda. Jika basah, jangan paksakan untuk tetap memakainya. Sebab memakai helm basah dapat berisiko pada kesehatan tubuh Anda.

Helm dalam kondisi lembap, apalagi basah karena hujan dapat jadi tempat berkembangbiak jamur kepala. Karena bakteri staphylococcus dapat menumpuk di helm basah, akan memicu gatal-gatal di kulit kepala. Ini adalah risiko paling ringan. Jika terus-menerus dibiarkan jamur kulit akan merebak.

Tentu kondisi ini tidak nyaman untuk Anda yang perlu berkendara keesokan harinya. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengeringkan helm terlebih dahulu. Salah satu caranya dengan diangin-anginkan.

Agar tidak merusak ganjalan atau lapisan pengaman helm, hindari penutup kepala ini terpapar langsung matahari. Selain merusak lapisan, bau apek juga dapat disebabkan oleh paparan matahari langsung.

Di samping mengganggu kesehatan kulit kepala dan menyebabkan ketombean, bakteri staphylococcus juga menyebabkan penyakit kulit lainnya seperti panu, kurap, dan kadas. Ditambah lagi helm basah juga dapat menyebabkan pusing.

Terlebih jika Anda memakainya dalam waktu lama dan tidak melapisinya dengan plastik atau pelapis lain yang mampu menghambat transfer air ke kepala.

Nah, gatal-gatal karena memakai helm basah ternyata juga bisa menyebar ke seluruh bagian muka. Helm basah dapat menimbulkan jerawat. Artinya, Anda juga perlu merawat helm tidak hanya sewaktu basah terkena air hujan.

Sebaiknya, helm dicuci secara rutin, misalnya setelah berubah warna pada lapisan dalam helm. Tergantung seberapa sering Anda memakainya dan seberapa banyak debu bersarang di dalamnya.

Jika tidak memungkinkan untuk mencuci helm setelah terpapar hujan, ada cara sederhana untuk merawatnya agar bakteri tidak berkembangbiak di alat pengaman saat berkendara ini. Yaitu dengan mengeringkannya menggunakan hairdryer. Setelah setengah kering, semprotkan spray anti bakteri.

Memakai helm saat rambut basah juga perlu dihindari, sama seperti memakai helm basah. Risikonya juga mirip, yaitu timbulnya bakteri di helm serta bau apek. Nah, Anda yang terbiasa memakai minyak rambut juga perlu diperhatikan sebab pomade non water base akan menempel pada bagian dalam helm.

Debu, kotoran, dan bakteri akan menempel di tempat tersebut. Solusinya, jika helm lebab baik karena kena air hujan, pomade bahkan keringat, perlu diangin-anginkan.