5 Alasan Kenapa Sering Mengorbankan Diri untuk Orang Lain
Ilustrasi alasan sering mengorbankan diri untuk orang latin (Freepik/Azerbaijan_stockers)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam batas tertentu mengorbankan diri untuk orang lain bisa wajar. Namun bagi orang altruistik, atau orang yang sering mengorbankan diri untuk orang lain, bisa jadi toksik, enggak rasional, dan berlebihan. Menurut psikiater anak Christine B. L. Adams, MD., memberikan pengorbanan secara berlebihan bisa merugikan si pemberi karena mengabaikan kebutuhannya sendiri. Bagi si penerima, juga berbahaya karena harus menerima pengorbanan orang lain dulu baru memenuhi kebutuhannya.

Karena bagi kedua belah pihak, pengorbanan bisa jadi toksik, maka kenali penyebabnya supaya bisa dikelola dan menjadi diri yang lebih baik di kemudian hari.

1. Beranggapan punya banyak tanggung jawab

Orang dermawan yang beracun adalah orang-orang yang mengambil terlalu banyak proyek baik di rumah maupun di tempat kerja. Mereka berusaha melakukan pekerjaan dua atau tiga orang. Mungkin, menurut Adams dilansir Psychology Today, Jumat, 11 Agustus, mereka merasa bertanggung jawab atas pekerjaan yang bahkan itu bukan bidang mereka.

alasan sering mengorbankan diri untuk orang lain
Ilustrasi alasan sering mengorbankan diri untuk orang latin (Freepik/master1305)

2. Kelelahan

Seperti lorong gelap yang tak kunjung menemukan ujung. Ketika seseorang berkorban secara berlebihan, mereka cepat mengalami kelelahan. Dalam kelelahan tersebut, mereka mencoba mempertahankan proyek yagn dianggap bermanfaat untuk orang lain. Hal ini bisa menyebabkan stres dan kesulitan psikologis.

3. Perfeksionisme dan rasa bersalah

Orang yang mengorbankan terlalu banyak, cenderung memiliki sifat perfeksionis. Mereka ingin memberikan perhatian ke orang lain dengan “sempurna” padahal tidak mungkin dilakukan. Orang yang melakukan pengorbanan secara berlebihan juga mungkin didorong rasa bersalah karena merasa gagal memberikan “kesempurnaan”.

4. Mengharap dihargai dan dikagumi

Pengorbanan yang tulus tidak mengharap apapun. Tetapi bagi seseorang yang mengorbankan diri pada orang lain secara berlebihan, mungkin karena mengharap dihargai dan dikagumi. Misalnya, dengan bermurah hati orang lain akan balas budi.

5. Self-care yang buruk

Memperhatikan diri sendiri itu penting. Kalau self-care tidak seimbang dan lebih memperhatikan orang lain daripada dirinya sendiri, maka orang akan memberikan perhatian berlebihan. Sesungguhnya, menurut Adams, orang yang memberi secara berlebihan tidak pandai memenuhi kebutuhannya sendiri. Misalnya kebutuhan akan kenyamanan, kesehatan, relaksasi, liburan, tidur, dan olahraga. Alih-alih memenuhi kebutuhannya, mereka cenderung memenuhi kebutuhan orang lain.

Setelah mengetahui kenapa seseorang mengorbankan diri secara berlebihan kepada orang lain yang dijelaskan di atas, bisa Anda jadikan referensi untuk refleksi diri. Penting diketahui, memenuhi kebutuhan diri perlu dilakukan sebelum membantu orang lain. Dengan begitu, Anda tidak merasa terbebani dan lebih tulus dalam ikatan saling memberi.