Tips Membangun Kepercayaan untuk Mencegah Kecemasan dan Tingkat Kesepian
Ilustrasi membangun kepercayaan orang lain menurut tips dan cara dari pakar (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam semua pola hubungan, dibutuhkan kepercayaan. Menurut laporan WHO tahun 2022, menurunnya kepercayaan seiring dengan meningkatnya tingkat kesepian, kecemasan, dan depresi yang terjadi diseluruh dunia. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan yang bermanfaat memberikan stabilitas, dukungan, serta rasa kebersamaan?

Merasa terhubung dengan orang-orang yang dipercayai dan dipedulikan oleh orang-orang terdekat, menurut Harvard Study of Adult Development, adalah faktor penentu utama dalam kesehatan, umur panjang, dan kesejahteraan. Alih-alih uang, ternyata memercayai orang terdekat penting dalam hidup. Meskipun setiap orang perlu melindungi diri dan harus berhati-hati tentang siapa yang dapat dipercaya, berikut tips membangun kepercayaan.

1. Dimulai dengan menjalin hubungan

Kepercayaan dimulai dengan hubungan, tulis peneliti dan penulis Diane E. Draher, Ph.D. dilansir Psychology Today, Kamis, 6 April. Kalau menurut psikolog Barbara Fredrickson, Ph.D., konektivitas memiliki efek positif pada kita. Kita dapat menjalin hubungan tidak hanya dengan teman dekat dan anggota keluarga, tetapi juga pegawai toko kelontong atau siapapun yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

membangun kepercayaan orang lain
Ilustrasi membangun kepercayaan orang lain (Freepik/rawpixel.com)

Hanya diperlukan kontak mata, senyum, dan kata-kata yang baik untuk menjalin koneksi. Ini dapat bermanfaat bagi pemberi dan penerima. Bahkan untuk kita, dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan stress, dan memperbaiki kondisi fisik serta emosional. Dengan interaksi kecil ini, seseorang dapat membangun komunitas yang lebih bisa dipercaya dan peduli.

2. Dilakukan secara konsisten

Melakukan suatu hal, perlu konsisten termasuk saat menjalin interaksi dalam membangun lingkaran yang bisa dipercaya. Misalnya, ketika seseorang meminta bantuan, mereka akan mengingat betul apakah kita membantunya atau tidak. Begitu pun dalam hubungan, orang yang membantu akan diingat. Artinya, kita perlu lebih memperhatikan hal-hal kecil. Selain juga berhati-hati dalam membuat janji.

3. Punya keahlian yang bisa dipercaya

Seorang pasien misalnya, mereka percaya pada dokter yang memberikan anjuran gaya hidup untuk kesehatannya. Begitu pula dengan memercayai orang lain, baik di tempat kerja maupun orang penting dalam kehidupan personal Anda. Memercayai orang berdasarkan pengetahuannya dan kemampuan profesional, berlaku di berbagai aspek hubungan.

membangun kepercayaan orang lain
Ilustrasi membangun kepercayaan orang lain (Freepik/pressfoto)

Ketiga faktor di atas, bisa jadi acuan untuk menemukan dan membangun kepercayaan. Dengan begitu, Anda bisa mengandalkan dan diandalkan pula oleh orang-orang di sekeliling Anda. Bagaimana apabila kepercayaan berkurang?

Kurangnya kepercayaan menimbulkan gesekan, mempersulit pekernaan, dan tidak menguntungkan. Kalau menurut World Values Survey, sebanyak 70 persen orang Norwegia menjawab “Ya” dari pertanyaan “Bisakah kebanyakan orang dipercaya?”. Orang Belanda sebanyak 60 persen, Amerika Serikat 42 persen, dan orang Kolombia hanya 5 persen. Ternyata ini berkolerasi dengan produk domestik bruto suatu negara.

Meningkatkan hubungan, bisa dilakukan dengan cara sederhana. Pertama, mendengarkan dan menunjukkan apa yang kita hargai dari mereka. Dengan menghargai orang lain, menurut psikolog Robert Emmons, Ph.D., membantu kita merasa lebih baik, memperkuat kesejahteraan, mempraktikkan rasa syukur, sistem kekebalan tubuh meningkat, dan kapasitas berkembang. Kita juga membangun kepercayaan dengan bersikap konsisten, menepati janji, dan melakukan apa yang kita katakan akan lakukan.