Mengenal 4 Siklus Respon Tubuh saat Berhubungan Seksual
Ilustrasi (Nikolina/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Anda mungkin menyadari apa yang terjadi saat Anda berhubungan seks, tapi belum tentu mengetahui apa yang terjadi pada tubuh saat Anda bercinta dengan pasangan secara fisiologis.

Apa perubahan yang dialami dan bagaimana itu terjadi. Nah, penasaran untuk mengetahuinya? Melansir Cleveland Clinic, Jumat, 16 September, para ahli membagi seks dalam empat fase yaitu keinginan, gairah, orgasme, dan resolusi. 

Ingin tahu penjelasannya dan melihat apa yang terjadi selama masing-masing fase seks, berikut penjelasan selanjutnya.

Keinginan

Fase ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Karakteristiknya meliputi:

  • Otot menegang
  • Detak jantung dan napas jadi lebih cepat
  • Kulit sekitar dada dan punggung memerah
  • Puting mengeras
  • Aliran darah ke alat kelamin meningkat, mengakibatkan pembengkakan klitoris wanita dan labia minora (bibir bagian dalam), serta ereksi penis pada pria
  • Vagina mulai mengeluarkan pelumas
  • Payudara jadi lebih penuh dan dinding vagina mulai membengkak.
  • Testis membengkak, skrotumnya mengencang, dan mulai mengeluarkan cairan pelumas.

Perlu diketahui, pengalaman seksual setiap orang itu berbeda. Beberapa mungkin tidak secara konsisten mengalami hal-hal di atas. Hal ini tidak hanya dapat bervariasi antar individu, tetapi juga di tiap sesi hubungan seksual pun bisa berbeda. Terkadang fase keinginan mungkin muncul setelah gairah.

(Victoria Borodin/Pexels)

Gairah

Fase ini bisa dibilang merupakan pintu awal orgasme. Karakteristiknya yaitu;

  • Perubahan yang dimulai pada fase pertama semakin intens
  • Vagina terus membengkak karena peningkatan aliran darah dan dinding vagina berubah warna menjadi lebih gelap
  • Klitoris wanita menjadi sangat sensitif, bahkan sakit ketika disentuh
  • Testis tertarik ke dalam skrotum.
  • Pernapasan, detak jantung dan tekanan darah terus meningkat
  • Kejang otot dapat dimulai di kaki, wajah dan tangan
  • Ketegangan pada otot meningkat

Orgasme

Fase ini merupakan klimaks dari siklus respon seksual. Ini adalah fase terpendek dan umumnya hanya berlangsung beberapa detik. Ciri-ciri umum fase ini antara lain;

  • Kontraksi otot dimulai
  • Tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan berada pada tingkat tertinggi, dengan asupan oksigen yang cepat
  • Otot-otot di kaki kejang
  • Ada pelepasan ketegangan seksual yang tiba-tiba dan kuat
  • Pada wanita, otot-otot vagina berkontraksi. Rahim juga dapat mengalami kontraksi tertaur
  • Pada pria, kontraksi ritmik otot-otot di pangkal penis menghasilkan ejakulasi air mani
  • Ruam atau "flush seks" mungkin muncul di seluruh tubuh

Resolusi

Selama fase ini, tubuh perlahan kembali ke tingkat fungsi normalnya. Bagian tubuh yang membengkak dan tegang kembali ke ukuran dan warna sebelumnya. Fase ini ditandai dalam beberapa hal, misalnya perasaan bahagia dan seringkali kelelahan. Beberapa wanita mampu kembali dengan cepat ke fase orgasme dengan rangsangan seksual lebih lanjut dan mungkin mengalami beberapa kali orgasme. 

Sedangkan pria biasanya membutuhkan waktu pemulihan setelah orgasme, yang disebut periode refraktori. Di mana mereka tidak dapat mencapai orgasme lagi. Durasi periode refraktori bervariasi antara individu dan berubah seiring bertambahnya usia.