Agar Tercipta Kenyamanan di Tempat Kerja, Begini Cara Berteman dengan Kolega yang Lebih Tua
Ilustrasi (Buro Millenials/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Fresh graduate yang memasuki dunia kerja saat ini merupakan Generasi Z (Gen Z) yang lahir antara tahun 1997-2012. Mereka adalah profesional muda yang baru lulus kuliah dan mungkin akan mengalami kesulitan untuk berteman dengan rekan kerja yang lebih tua di kantor.

Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, seperti tahap kehidupan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Dimana para kolega mereka sudah mapan secara karier atau sudah membangun keluarga. Bisa juga karena perbedaan cara hidup dan nilai-nilai dalam bekerja. Hal ini tentu saja akan mewarnai dinamika kantor.

Seperti generasi sebelumnya, atau generasi milenial, Gen Z juga sangat mendewakan konsep work-life balance. Standar gaji yang tinggi bukanlah satu-satunya ukuran mereka untuk menerima pekerjaan. Namun, faktor mental health dan waktu kerja yang lebih fleksibel merupakan hal-hal yang menjadi pertimbangan para new jober ini menerima suatu pekerjaan.  

Bagi Gen Z, yang baru pertama kali masuk kantor, penting untuk berteman dengan rekan kerja yang lebih senior. Menurut Jeff Tan, penulis di Harvard Business Review, bagaimanapun memperkuat hubungan dengan kolega senior tidak hanya dapat menghasilkan lingkungan kerja yang lebih kondusif, tapi juga membuat para gen Z lebih baik dalam pekerjaan, sekaligus membuka peluang profesional di masa mendatang.

Berikut beberapa strategi bagi Gen Z untuk mengembangkan hubungan dengan mentor atau teman lintas usia, saran Jeff Tan:

Bingkai Ulang Pemikiran Anda

Anda mungkin merasa sedikit tertekan untuk terlihat berpengetahuan luas atau impresif di antara kolega yang lebih tua. Untuk menghilangkan perasaan-perasaan negatif tersebut, cobalah menganggap mereka seperti teman sebaya meskipun usia mereka jauh lebih senior. Ketika Anda mengubah mindset dan cara pandang, Anda akan lebih mudah untuk memulai diskusi atau mengerjakan proyek bersama mereka.

Terhubung dengan Mereka

Sesekali ajaklah mereka untuk ngopi bareng atau sekadar ngobrol virtual melalui ponsel. Ini penting untuk mengetahui tentang kehidupan personal kolega senior Anda.

Cobalah tanyakan apa yang menjadi hobi dan minat mereka atau hal-hal yang mereka sukai, seperti film, musik, makanan favorit atau tempat liburan favorit. Dengarkan cerita mereka dengan seksama. Ingatlah topik dan nilai apa saja yang penting bagi mereka. Perlakukan mereka seperti Anda memperlakukan sahabat Anda.

Berinvestasilah pada Mentor yang Membangun

Mintalah saran dari kolega senior untuk pekerjaan yang Anda belum pahami. Dari sini bisa terlihat, mereka yang antusias dan dengan senang hati membantu Anda bisa menjadi mentor potensial untuk Anda.

Membina hubungan dengan orang-orang seperti ini bagus untuk perkembangan pekerjaan dan karier Anda. Belajarlah banyak hal dari mereka, tidak hanya yang berkaitan dengan pekerjaan, namun juga nilai-nilai kehidupan, seperti kesabaran dan keuletan. Bagaimanapun juga Anda butuh senior yang mendukung Anda di kantor.

Tahu Batasan

Tahu batasan bahwa tidak setiap orang bisa menjadi teman Anda. Tidak perlu kecewa jika Anda tidak bisa membangun koneksi dengan seseorang yang Anda kagumi. Seperti peribahasa di kehidupan, bird of a feather flock together. Yang artinya, orang yang memiliki karakter hampir sama akan berteman dan menghabiskan waktu bersama.

Anda bisa cocok dengan orang-orang tertentu atau bisa juga Anda tidak cocok dengan mereka. Jangan terlalu mempermasalahkan. Tidak harus berteman jika mereka tidak mau berteman dengan Anda. Hal yang paling utama adalah menjaga kinerja Anda agar tidak mengecewakan atasan.