JAKARTA – Layanan kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu fokus utama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dalam upaya mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera. Pemerintah berkomitmen memastikan bahwa akses terhadap layanan KB semakin merata dan bermutu di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, menekankan pentingnya pelayanan KB yang tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga kualitas. Hal ini disampaikannya dalam keterangan resmi di Jakarta pada Jumat (10/4).
“Kualitas layanan KB harus sesuai standar yang telah ditetapkan. Penting juga untuk terus dilakukan pemantauan, analisis, serta evaluasi terhadap permasalahan dan tantangan di lapangan agar dapat segera ditangani,” ujar Wihaji.
Untuk mendukung peningkatan layanan dan kepesertaan KB, sejumlah program prioritas telah dijalankan. Beberapa di antaranya meliputi pelayanan KB secara serentak di lingkungan kerja, pelatihan serta sertifikasi kompetensi bagi tenaga kesehatan, serta kolaborasi dengan BPOM guna memastikan mutu alat kontrasepsi dan alat kesehatan.
BACA JUGA:
Tak hanya itu, BKKBN juga melaksanakan pelayanan vasektomi secara massal dengan melibatkan komunitas seperti Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), memperkuat KB pascapersalinan, dan memperluas jangkauan layanan ke wilayah serta kelompok sasaran khusus. Edukasi mengenai kesehatan reproduksi pun digencarkan, termasuk kepada remaja dan perempuan usia subur di lembaga pemasyarakatan.
Salah satu inisiatif unggulan yang tengah berjalan adalah program Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting), yang masuk dalam kategori program cepat hasil atau quick wins. Hingga 10 April 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 132 ribu penerima manfaat, dengan dukungan dari 15.529 orang tua asuh. Secara nasional, total bantuan yang telah tersalurkan tercatat sebesar Rp52,5 miliar.
“Bantuan yang diberikan melalui program Genting mencakup berbagai aspek seperti dukungan nutrisi, akses air bersih, edukasi pencegahan stunting, serta penyediaan jamban sehat dan hunian yang layak,” jelas Wihaji.
Selain Genting, program unggulan lain yang juga dilaporkan kepada Presiden RI mencakup Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dan Lansia Berdaya (Sidaya). Wihaji juga menyampaikan bahwa Presiden menyoroti dua isu penting yang terkait erat dengan peran Kemendukbangga/BKKBN, yakni program Makan Bergizi Gratis (MBG) khususnya bagi ibu hamil, menyusui, dan balita, serta percepatan penanganan stunting di Indonesia.