Mengandung Purin Tinggi, Buncis hingga Bayam Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

JAKARTA - Asam urat merupakan gangguan radang sendi (arthritis), yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan nyeri, bengkak, dan kemerahan, teruatam pada daerah sendi seperti jempol dan pergelangan kaki.

Penderita asam urat harus sangat waspada terhadap asupan makanannya, terutama menghindari yang mengandung purin tinggi. Purin merupakan senyawa alami, yang jika memakannnya akan dicerna tubuh dan dipecah menjadi asam urat.

Selain daging atau jenis seafood tertentu, beberapa sayuran juga mengandung purin tinggi, yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Berikut daftar makanan yang perlu dihindari penderita asam urat tersebut yang dikutip dari Verywell Health, pada Kamis, 8 Mei 2025.

1. Buncis

Buncis merupakan sayuran yang kaya akan berbagai nutrisi penting untuk tubuh, seperti serat, vitamin A, vitamin C, dan zat besi. Namun, buncis juga mengandung purin dalam kadar cukup tinggi, yang sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh penderita asam urat.

2. Bayam

Bayam merupakan jenis sayur yang sehat, terjangkau dan mudah ditemukan. Namun, bayam diketahui memiliki kandungan purin yang tinggi.

Kadar purin yang tinggi pada bayam berisiko menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada persendian, sehingga menimbulkan penyakit asam urat. Meski demikian, setelah gejala asam urat mereda, Anda bisa tetap mengonsumsi bayam karena kandungan gizi lainnya yang penting untuk tubuh.

3. Asparagus

Asparagus juga merupakan sayuran yang tidak disarankan untuk penderita asam urat. Sayuran ini mengandung purin tinggi, yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan memicu atau memperburuk gejala asam urat.

Meski demikian, perlu diingat bahwa kandungan purin dalam tumbuhan tidak separah kandungan purin dalam daging merah, jeroan, atau makanan laut. Jika gejala asam urat Anda parah, sebaiknya menghindari daftar sayuran di atas.

Namun, Anda tetap bisa menikmati sayuran tersebut dengan menjaga pola makan seimbang dan konsultasi dengan dokter. Anda juga dapat mengonsumsi makanan lain yang rendah purin dan kaya akan nutrisi.